Daily News|Jakarta – Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, akan difungsikan untuk Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat.
Kebijakan baru atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini lantas menuai sorotan Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf.
Namun tampaknya Gde Siriana tidak kaget mendengar kabar Bandara Kertajati yang kerap digadang- gadang menjadi bandara besar di Indonesia itu berakhir menjadi bengkel pesawat.
Gak heran klo bandara Kertajati yg digadang2 jd bandara besar akhirnya cuma jd bengkel pesawat,”kata Gde Siriana sebgaimana dikutip Pikiranrakyat- Depok.com dari Twitter @SirianaGde pada Rabu, 31 Maret 2021.
Dia menilai jika Bandara Kertajati terus mengalami kerugian operasional dan pemerintah tidak sanggup lagi membiayai, maka sangat mungkin nantinya bandara tersebut akan dijual ke swasta.
Klo rugi terus & pemerintah gk sanggup tanggung biaya maintenancenya, sgt mungkin dilego ke swasta dg harga murah,”ucapnya secara tegas.
Selain itu, Gde Siriana juga menyinggung ibu kota baru di Kalimantan, yang diketahui proyeknya jauh lebih besar ketimbang Bandara Kertajati.
“Bandara saja akhirnya bisa batal, malah jadi bengkel. Apalagi rencana bangun ibu kota baru yg jauh lebih besar proyeknya,”ujar dia menambahkan.
Melihat nasib Bandara Kertajati yang pada akhirnya menjadi bengkel, Gde Siriana lantas mempertanyakan ibu kota baru nanti akan bernasib seperti apa.
Jika bandara akhirnya berubah jadi bengkel, kira2 ibukota baru bisa jadi apa ya?”ujar Gde Siriana mengakhiri cuitannya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Internasional Kertajati akan memiliki fungsi lain yakni sebagai kawasan Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat, baik pesawat instansi pemerintah, TNI/Polri, maupun swasta.
Tercatat kami sudah diskusi dengan Panglima TNI, Kasau (Kepala Staf TNI AU), untuk memanfaatkan kegiatan MRO atau perawatan pesawat- pesawat milik TNI, di mana TNI dan GMF (salah satu perusahaan MRO) sudah koordinasi,”kata Budi dikutip dari Antara.
Hal itu diungkapkan Menhub Budi Karya usai rapat terbatas dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
GMF atau PT GMF Aero Asia, yang merupakan anak usaha BUMN PT Garuda Indonesia Tbk, juga sudah mendapat lisensi untuk melakukan perbaikan pesawat berasal dari Amerika Serikat.
Dengan fungsi tambahan itu, lanjut Budi, pemerintah akan segera memulai pembangunan kawasan MRO di Kertajati.
Akan kita kembangkan pada lahan- lahan yang sudah dimiliki dan akan dilakukan dengan cepat,”ujar dia. (DJP)
Discussion about this post