Daily News | Jakarta – Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan melakukan safari politik di Sumenep, Madura, Jumat (29/9/2023). Dalam safari politiknya itu, Anies menyinggung kesejahteraan petani yang masih belum menjadi keseriusan pemerintah.
Di sisi lain, harga bahan pokok yang diproduksi petani semakin tinggi di pasaran, tetapi harga tinggi tak dirasakan oleh petani. Anies mengatakan, perubahan yang akan dia lakukan jika jadi presiden nanti adalah mengubah sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan untuk menyejahterakan petani.
“Bagaimana selama 78 tahun kita merdeka, kondisi petani kita terkalahkan, terpinggirkan dan banyak yang pra sejahtera,” kata Anies dalam keterangan tertulis, Jumat.
“Di sisi lain, kita yang di kota beli produk mereka dengan harga yang tinggi. Namun harga tinggi itu tidak sampai ke petani, harga tinggi itu tak membuat petani kita sejahtera,” ucapnya.
Dalam pidato yang sampaikan di Pondok Pesantren Ar Raudhah pimpinan Kiai As’adi Syarqowi ini, Anies turut memohon doa kepada tokoh agama di tempat itu.
“Kita niati dan mohon doanya, Kita ingin mengubah kondisi ini (petani, peternak, dan nelayan), dan ini harus kita kerjakan sama-sama, insya Allah perubahan itu akan terjadi,” imbuh dia.
Di sisi lain, Anies menyebut kunjungannya ke Sumenep adalah untuk kali pertama. Dia merasa mendapat sambutan yang baik dari lembaga pondok pesantren asuhan Kiai As’ad tersebut.
“Ke Madura sudah berkali-kali, bersujud dan berwudhu di Madura sudah sering, tapi sampai ke Sumenep ini baru pertama kalinya, alhamdulillah terima kasih Kyai As’adi sambutan hangatnya,” katanya.
Di sisi lain, bakal calon wakil presiden (bacawapres) KPP Muhaimin Iskandar atau Cak Imin turut hadir. Ia menyampaikan apresiasi dan dukungan para hadirin yang ada di Sumenep.
“Saya terharu dengan dukungan mutlak seluruh kiai, bu nyai, dan warga Nahdiyin, perjalanan koalisi politik di PKB ibarat aliran air saya yang bersumbu pada politik aswaja, Saya dan Mas Anies bersama-sama dan bersepakat menjadi dwitunggal untuk Indonesia yang adil,” ucap Cak Imin. (EJP)
Discussion about this post