Daily News|Makassar – Aksi demonstrasi mahasiswa di Makassar, Jumat (27/9) disebut disusupi kelompok tertentu. Pihak tersebut bukan berarti massa bayaran.
“Saya tidak katakan ada bayaran, tapi memang ada penyusup dari warga yang bertanggung jawab,” ungkap Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Polisi Mas Guntur Laupe di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/9).
Laupe menjenguk mahasiswa korban ditabrak mobil barracuda di RS Ibnu Sina. Menurut Laupe, pihaknya masih memerlukan pembuktian terkait adanya penyusup tersebut.
“Cuma ada satu-dua orang, tapi apakah dia masih dalam kelompok (yang dicurigai) itu atau bukan,” kata Laupe.
Kericuhan saat aksi membuat dua wartawan yang tengah meliput terkena anak panah. Seorang mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Bosowa (Unibos) bernama Dicky Wahyudi dalam kondisi kritis, karena tertabrak kendaraan taktis barracuda.
“Kendaraan taktis tidak sedang mengejar. Hanya melakukan upaya pendesakan agar para pengunjuk rasa mundur. Tidak digilas, ditabrak saja dengan luka di bagian dada karena terbentur bukan digilas,” tegas Laupe.
Wakil rektor III UMI, Laode Husen. Laode menyatakan, massa aksi telah bercampur dengan masyarakat. Laupe meminta mahasiswa lebih berhati-hati dalam menyuarakan aspirasi.
“Lebih tanggap dengan fenomena ini. Jangan mau disusupi oleh oknum yang tidak punya kepentingan langsung dengan gerakan mahasiswa,” tegas Laode.