Daily News|Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah virus corona sebagai pandemi.
Penyebarannya kini merebak secara global dan memunculkan wilayah-wilayah penularan baru di seluruh dunia, mulai dari Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga benua Amerika.
Dalam hal deteksi awal, Singapura termasuk salah satu negara yang dinilai memiliki sistem efektif dalam mengidentifikasi setiap kasus virus corona. Kementerian Kesehatan Singapura rutin memperbarui perkembangan setiap kasus corona yang baru maupun sembuh melalui situs resmi.
Singapura juga rajin mengedukasi publik dengan melakukan kampanye. Mereka memberikan informasi secara masif untuk memberi informasi kepada publik terkait cara sederhana, tetapi efektif untuk mencegah penyebaran virus.
Cara tersebut misalnya panduan mencuci tangan, imbauan menghindari perkumpulan orang, dan mengurangi menyentuh wajah. WHO bahkan memuji cara pemerintah Singapura untuk mengedukasi masyarakat demi menyetop penyebaran.
“Singapura adalah contoh yang baik dalam pendekatan semua pemerintah, video Perdana Menteri Lee Hsien Loong membantu menjelaskan risiko virus dan meyakinkan orang-orang,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, melansir The Straits Times, Jumat (13/3).
Meski jumlah kasus corona di Singapura mencapai 187 dan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, sejauh ini belum ada pasien corona di Singapura yang dilaporkan meninggal.
Singapura termasuk negara Asia yang awal dalam mengonfirmasi kasus corona pertama, yakni pada 23 Januari. Dua pekan setelahnya, pemerintah kemudian menaikkan tingkat risiko penyebaran corona.
Meski begitu, detail informasi yang mereka sampaikan terkait pasien tidak satupun menyebut identitas. Hanya seputar umur, kewarganegaraan, dan wilayah tempat tinggal tanpa merinci alamat. Sebab, mereka juga mempunyai undang-undang yang mengatur kerahasiaan identitas pasien.
Kepala Program Darurat WHO, Mike Ryan, mengungkapkan kemampuan merespons pemerintah ketika virus pertama kali muncul menentukan tingkat penyebaran virus di suatu negara.
“Jelas ada indikasi bahwa pendekatan sistematis pemerintah dalam menerapkan semua taktik dan elemen yang tersedia tampaknya mampu membalikkan penyakit ini,” ujar Ryan.
Pemerintah Singapura juga menjamin seluruh biaya perawatan kesehatan terkait virus corona. PM Singapura, Lee Hsien Loong, meminta warganya untuk tenang dan meyakinkan mereka semua perawatan kesehatan yang terkait dengan penyakit ini akan digratiskan.
Presiden Singapura, Halimah Yacob, pun secara sukarela memotong gajinya satu bulan demi memberi bonus kepada para petugas medis serta pejabat publik yang menangani corona.
Pemerintah Singapura juga menginstruksikan seluruh menteri dan anggota parlemen untuk melakukan hal serupa.Negeri Singa itu dinilai banyak pihak cepat dan tanggap dalam menanggulangi penyebaran virus corona saat awal kemunculannya di sana.
Singapura dinilai teliti dalam menelusuri jejak interaksi setiap pasien virus corona (Covid-19) dengan warga lainnya. Mereka mampu melacak aktivitas pasien corona sebelum diketahui positif Covid-19, termasuk melacak riwayat perjalanan mereka.
Di Indonesia, pemerintah secara resmi mengonfirmasi kasus virus corona pada 2 Maret lalu. Jawa Barat, positif terinfeksi virus tersebut.
Pemerintah juga akan menanggung biaya penanggulangan infeksi virus corona. Selain anggaran dari Kemenkes, biaya penanggulangan juga dibebankan kepada pemerintah daerah dan atau sumber dana lain yang sah. (HMP)
Discussion about this post