Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Lifestyle Kesehatan

Risiko kesehatan bersembunyi di tengah kemacetan

9 September 2019
di Kesehatan
3 0
A A
0
Kemacetan

Macet di tengah jalan tentunya tidak memberikan kenyamanan dan justru bisa menimbulkan stres. Namun ada bahaya lain yang bersembunyi terutama untuk pengendara mobil.

Ternyata polusi yang dikumpulkan dalam mobil saat menunggu di lampu merah jauh lebih tinggi dibanding udara dalam mobil yang bergerak. Para peneliti yang mempublikasikan penemuan ini dalam jurnal Environmental Science: Processes and Impacts menawarkan solusinya: menutup jendela dan tidak menyalakan kipas saat terjebak macet.

 

Sirkulasi udara penting, tapi…

Mungkin bukan hal aneh untuk kebanyakan orang yang mengendarai mobil di kota namun tidak sedikit pula yang membuka jendela mobil untuk mendapatkan udara segar. Teorinya, udara dalam mobil semakin memburuk bila tidak mendapatkan sirkulasi, mengingat manusia menggunakan udara dan membuangnya dalam bentuk gas lain seperti karbon dioksida. Penumpukan gas buangan ini akan berdampak buruk bila tidak dikeluarkan dari dalam mobil dan menarik udara luar yang lebih segar.

  Polusi Udara Bikin Cepat Botak!

Namun hal ini tidak bisa dilakukan dalam semua kondisi. Polusi di persimpangan bisa mencapai 29 kali lebih tinggi dibanding jalan terbuka. Maka, mobil yang menunggu di lampu merah bisa mengumpulkan polusi 40 persen lebih banyak dibanding mobil yang bergerak.

 

Penelitian dan penemuan

Tim peneliti mengumpulkan data dari persimpangan 3 dan 4 arah di dekat lampu lalu lintas. Mereka ingin melihat bagaimana pengaturan ventilasi berbeda dapat mempengaruhi partikel yang ada di dalam mobil. Mereka juga membandingkan tingkat polusi dalam mobil dibandingkan dengan pejalan kaki yang menyeberang di lampu lalu lintas yang sama.

  Pemerintah Larang Minyak Curah, Tukang Gorengan: Ribet

Hasilnya adalah sistem ventilasi mobil sangat efisien untuk mengeluarkan partikel kasar di udara, namun sebaliknya partikel halus meningkat. Tingkat polusi tertinggi dalam mobil muncul saat jendela tertutup di lampu merah dan kipasnya menyala.

Menariknya, pejalan kaki juga terpapar polusi tambahan ini namun tingkatnya tujuh kali lebih rendah dibanding pengendara mobil.

 

Solusi lengkapnya

Para peneliti merekomendasikan untuk menutup jendela dan mematikan kipas saat terjebak macet atau menunggu di lampu merah. Hal ini bisa mengurangi peluang menghirup partikel berbahaya dari polusi udara sebanyak 76 persen. Mereka juga menyarankan untuk mengatur kipasnya supaya memutar udara internal saja. Sirkulasi udara internal mencegah polusi yang muncul dari luar.

  Jokowi: Sekarang Kesehatan Lebih Penting

Tentunya hal ini tidak perlu untuk diikuti secara kaku. Bila cuaca dirasa terlalu panas atau dingin, kipas dengan AC atau heater bisa tetap dinyalakan. Yang pasti, para peneliti tetap menyarankan supaya menggunakan pengaturan yang memutar udara di dalam saja, tanpa menarik udara dari luar.

 

Sumber: Medical News Today

Tags: kesehatanmacetmobiludara
Bagikan2Tweet2KirimBagikanPin1

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERPOPULER

  • Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    9255 bagikan
    Bagikan 3702 Tweet 2314
  • Menggempur Istana: Benarkah Pacar Pilot AU itu Direbut Soekarno?

    179 bagikan
    Bagikan 72 Tweet 45
  • Singapura melegalkan aborsi

    238 bagikan
    Bagikan 95 Tweet 60
  • Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    1512 bagikan
    Bagikan 605 Tweet 378
  • Non-MuslimBoleh Berbisnis Syariah?

    1072 bagikan
    Bagikan 429 Tweet 268

BERITA TERBARU

Survei tendensiun semakin menggila, hasil berbeda-beda

Survei tendensiun semakin menggila, hasil berbeda-beda

26 Maret 2023
Anies bilang pemilu bukan hanya untuk kepentingan lanjutkan pemerintahan

Anies bilang pemilu bukan hanya untuk kepentingan lanjutkan pemerintahan

26 Maret 2023
Transaksi janggal Rp349 T itu money laundry

Transaksi janggal Rp349 T itu money laundry

26 Maret 2023
  • Tentang DNI
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak DNI
  • Indeks

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Selamat Datang!

Silakan Login

Lupa Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist