Daily News Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingat masa-masa saat awal Pandemi Covid-19 di Jakarta. Menurutnya, pandemi Covid-19 seolah-olah ujian bagi pejabat dan partai politik di angkatannya yang saat itu baru bertugas di Jakarta.
“Pandemi ini adalah semacam ujian yang diberikan kepada angkatan kita. Kita seakan dipercaya Yang Maha Esa untuk menghadapi pandemi,” kata Anies semalam, di Jakarta, Senin, 1 November 2021.
Menurut lulusan di Universitas Gajah Mada, Jawa Tengah kisah yang terjadi sepanjang Pandemi Covid-19 akan terus dikenang lintas waktu. Karena Covid-19 ini sudah menjadi peristiwa sejarah untuk generasi yang akan datang.
Nantinya generasi tersebut melihat cerita penanganan Covid-19 di Jakarta seperti apa. Dari data-data yang lebih utuh dan lengkap. Dari situlah generasai mendatang bisa melihat dengan jelas dan objektif, soal salah dan benar informasi tentang pandemi Covid-19.
“Mereka akan menengok kepada peristiwa ini dengan data yang lengkap dengan informasi lintas waktu. Sehingga langkah-langkah yang dilakukan nantinya akan dikatakan benar atau salah bukan karena demi hari ini, tapi karena assessment objektif lintas waktu,” ungkap dia.
Dia kerap menyampaikan kepada jajarannya, agar tak perlu khawatir dengan apa yang tertulis hari ini. Tapi pikirkan lah apa yang ditulis sejarah di masa depan. Jadi, banyak sekali hikmah yang bisa di ambil dari pandemi.
“Dalam konteks itu, rekaman-rekaman, dokumen-dokumen menjadi berharga dan bernilai dan jadi pesan bagi kita untuk mengambil hikmahnya. Jadi banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari pandemi ini,” tuturnya.
Karena, kebijakan yang diambil untuk menangani Covid-19 harus dilakukan dengan tepat.
“Saya sering sampaikan kepada teman-teman ketika kita menangani, jangan terlalu khawatir pada apa yang ditulis hari ini, tapi pikirkanlah apa yang akan ditulis oleh para sejarawan di masa depan,” jelasnya.
Diingatkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah memonitoring awal Pandemi Covid-19 di Jakarta pada Januari 2020. Hal itu di lakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Menurutnya, sejak kasus Covid-19 muncul di China pada Januari 2020, pihaknya sudah melakukan pengecekan untuk wilayah DKI Jakarta. Tepat Maret 2020 Covid-19 mulai terdeteksi di Jakarta.
Kemudian, Anies membentuk Tim Tanggap Covid-19 untuk mengantisipasi wabah akibat virus Corona di Ibu Kota. Dia juga meminta seluruh perusahaan di Jakarta untuk menghentikan sementara kegiatan perkantoran. Pada waktu itu, status Jakarta menjadi tanggap darurat bencana COVID-19. Mengingat DKI Jakarta telah menjadi salah satu pusat sebaran wabah COVID-19 ini. (Fitria)
Discussion about this post