Daily News|Jakarta Sejumlah negara kembali memperketat pembatasan pergerakan hingga penguncian wilayah (lockdown) menyusul penyebaran varian Delta virus corona yang lebih cepat menular.Para ilmuwan mengkhawatirkan varian corona yang lebih cepat menular itu bisa menjadi strain dominan virus corona di seluruh dunia jika terus menyebar luas.
Ahli kesehatan dunia bahkan khawatir varian baru corona ini sudah menyebar lebih jauh di negara berkembang dengan sistem kesehatan dan pemantauan yang kurang memadai.
Virus corona varian Delta atau SARS-CoV.2.B.1.617.2 merupakan mutasi dari Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Mei 2021 memasukkan varian Delta ke dalam kategorikan Variant of Concern (VOC). VOC terdiri dari varian Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1) dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2).
Australia
Setidaknya 10 juta warga di Australia terkena dampak penguncian wilayah (lockdown) di empat kota demi meredam penyebaran Covid-19 yang kembali melonjak di Negeri Kanguru.
Brisbane menjadi kota terakhir di Australia yang menerapkan lockdown. Pemerintah Queensland memerintahkan para warga di ibu kota negara bagian, Brisbane, untuk diam di rumah selama tiga hari terhitung sejak Selasa (29/6).
Sebelum Brisbane dan Perth, Sydney dan Darwin telah lebih dulu menerapkan lockdown demi meredam penyebaran virus corona varian Delta.
Hari ini, warga Perth di barat Australia juga mulai mengikuti aturan lockdownselama empat hari ke depan.
Sejauh ini, Perth mendeteksi tiga kasus corona baru dalam beberapa hari terakhir. Namun, pemerintah setempat mengambil langkah pencegahan demi mengantisipasi kemunculan klaster baru Covid-19.
“Kami mengetahui risiko Covid-19 saat ini dan kami melihat dari berbagai negara lain bahwa varian Delta adalah virus jahat baru yang tidak bisa ditoleransi lagi,” kata Menteri Utama Australia Barat, Mark McGowan.
Bangladesh
Bangladesh berencana menerapkan lockdown ketat mulai pekan ini setelah lonjakan positivity rate mencapai 20 persen.
Pada Senin (28/6), Bangladesh mencatat rekor kematian akibat Covid tertinggi hingga 104 kasus dalam sehari.
Menteri Sekretaris Bangladesh, Khandker Anwarul Islam mengatakan militer akan dikerahkan mulai Kamis pekan ini untuk membantu menegakkan lockdown.
“Pasukan bersenjata akan dikerahkan untuk patroli. Jika ada warga yang mengabaikan perintah, hukuman akan dijatuhkan kepada mereka,” kata Islam pada Senin seperti dilansir The Guardian.
Islam menambahkan lockdown yang akan berlangsung selama sepekan itu bisa diperpanjang jika keadaan belum kondusif. (HMP)
Discussion about this post