Daily News|Jakarta – Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini/Rep Pemilih dan keterlibatan perempuan termasuk milenial dalam kontestasi pilkada masih sangat menentukan. Hanya saja, politik gagasan soal perempuan dan milenial acap kali digunakan sebatas aksesoris politik semata, alias tidak substansial.
Begitu kata Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini saat menjadi narasumber dalam diskusi daring PKS Muda Talk bertajuk “Milenial dan Perempuan di Pilkada 2020, Bisa Berbuat Apa?”, pada Senin (7/9).
“Memang isu perempuan, milenial, itu tidak banyak menjadi pendekatan dan digarap serius oleh kandidat kita. Jadi baru sebatas simbolik, aksesoris,” ujar Titi Anggraini.
“Simboliknya apa? Pakai baju ala milenial, lalu olahraga ala milenial, ya baru gaya begitu. Tetapi narasinya baru pendekatan yang sifatnya simbolik, aksesoris,” sambungnya.
Padahal menurut Titi, apabila politik gagasan yang diperjuangkan oleh para kandidat perempuan dan milenial itu secara substansial diperjuangkan maka akan menjanjikan baik sacara elektiral maupun demokrasi itu sendiri.
Atas dasar itu, Titi menyatakan bahwa isu-isu perempuan dan milenial masih menjadi tantangan bersama agar politik gagasan tersebut dihadirkan.
“Tantangan besar kita adalah kita butuh bukan hanya perempuan dan milenial sebagai pemimpin. Tetapi bagaimana substansi dan narasi soal isu isu perempuan, anak dan milenial itu hadir di dalam politik gagasan. Ini sebenarnya jadi tantangan kita,” pungkasnya.
Selain Titi, turut hadir secara virtual dalam diskusi tersebut antara lain; Calon Walikota Tangerang Selatan, Siti Nur Azizah Maruf, Calon Wakil Bupati Halmahera Selatan Hassan, Ali Bassam Kasuba, Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Suryani, dan Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy. (DJP)
Discussion about this post