Daily News|Jakarta – Polemik bisnis Tes polymerase chain reaction atau PCR telah memasuki babak baru.
Yang nutakhir adalah Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) melaporkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dilaporkan oleh Partai Rakyat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di atas dugaan terlibat dalam bisnis PCR.
“Di tengah situasi keresahan masyarakat ada pandemi, situasi ekonomi belum pulih, kami ada dengar bisnis pejabat dalam PCR ini,” ujar Wakil Ketua Umum PRIMA Alif Kamal usai melapor pada Kamis, 4 November 2021.
Selain itu, pelaporan juga aturan berlandaskan harga PCR yang kerap berubah-ubah. Alif mengatakan, selama ini masyarakat bahkan tak tahu harga dasar PCR.
“Ada keuntungan hanya dari pemerintah atau dari pelaku bisnis itu berapa, ini masuk ke kas negara atau seperti apa, nah ini menjadi keresahan kami,” kata Alif.
Karena ramai pemberitaan ini, Luhut istrinya. Lewat akun Facebook istri Luhut, Devi Pandjaitan mengunggah status bahwa ia telah berkomunikasi dengan sang suami di sela-sela kunjungan kerja menemani Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Sudah mulai bicara. Ibu juga tenang saja ya. Akan baik-baik saja. Kita tidak ada yang salah kok,” seperti dikutip dari status Facebook Devi Pandjaitan menirukan pernyataan Luhut, Kamis, 4 November 2021.
Dalam komunikasi tersebut, Devi menyatakan bahwa Luhut benar-benar ingin membantu karena keadaan penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah sangat parah. Luhut pun meminta istrinya agar tidak stres karena tidak ada yang salah dengan tindakan Luhut.
Sebab, semua yang Luhut lakukan adalah untuk kemanusiaan. “Banyak yang tidak menghitung banyak nyawa yang berharga? Sekarang ngomong waktu itu apa ada yang bertindak? Kan tidak ada. Ya kita lakukanlah itu dan ikuti yang lain,” tulis Devi menirukan pernyataan suaminya. (DJP)
Discussion about this post