Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
    • Entertainment
  • CONVERGENCE
    • DNI TV
    • DN-RADIO
    • DNI E-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
    • Entertainment
  • CONVERGENCE
    • DNI TV
    • DN-RADIO
    • DNI E-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Lainnya

Anies Merawat Kesadaran Kolektif Berbangsa dan Bernegara

3 Maret 2022
di Lainnya, Opini
2 0
A A
0
Anies Merawat Kesadaran Kolektif Berbangsa dan Bernegara

Hukum tumpul ke kawan, tajam ke lawan. Padahal yang dianggap lawan itu hanya karena berbeda berpikir dalam mengelola negara.

 

PERGERAKAN perjuangan kemerdekaan Indonesia tentu tidak akan mencapai klimaksnya bila bangsa ini tak memiliki kesadaran kolektif berbangsa dan bernegara.

Sumpah Pemuda 1928 adalah wujud kesadaran kolektif berbangsa dan bernegara yang menghasilkan kesepakatan bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Kesadaran akan pentingnya merawat persatuan dan kesatuan di tengah suasana perbedaan dengan saling menghormati.

Kesadaran kolektif tentang pentingnya merawat persatuan dan kesatuan di tengah adanya perbedaan dengan saling menghormati berlanjut saat menjelang proklamasi kemerdekaan, meski ada perbedaan cara pandang tentang kapan dilakukan proklamasi antara kelompok tua dan muda, kelompok muda tetap menghormati kelompok tua, Soekarno-Hatta.

Kondisi itu juga berlanjut saat terjadi peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, meski diultimatum oleh tentara Inggris agar rakyat Surabaya menyerah, namun semangat bersatu yang dikumandangkan oleh Bung Tomo, mampu membangkitkan perlawanan terhadap penjajah.

  Hagia Sophia dan Masa Depan Dunia Islam

Kesadaran kolektif berupa pentingnya persatuan dan kesatuan serta menghargai perbedaan adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, Negara Indonesia yang terdiri 17.000 pulau dengan perbedaan bahasa dan suku tentu akan mudah dipecah belah, kalau di antara suku bangsa dan bahasa yang dipakai saling merasa benar dan merasa paling hebat maka persatuan Indonesia tak akan pernah bisa diwujudkan.

Menghadapi 1 abad kemerdekaan Indonesia 2045, Bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, hilangnya kesadaran tentang persatuan dan kesatuan, sehingga bangsa ini kehilangan sikap menghargai, menghormati perbedaan. Adanya kelompok yang merasa paling benar dan paling Indonesia, lalu menuduh kelompok lain yang tidak sepaham sebagai kelompok intoleran.

Hukum tumpul ke kawan, tajam ke lawan. Padahal yang dianggap lawan itu hanya karena berbeda berpikir dalam mengelola negara. Hilangnya kekayaan negara akibat perselingkuhan pejabat, penguasa dan kaum oligarki. Rakyat mengalami kesulitan dalam hidup, pejabat menumpuk kekayaan dengan isu yang dibuat, rakyat seolah tidak hidup d inegeri yang merdeka, rakyat merasa hidup di negeri jajahan.

  Siapa Saja yang Akan Mengganjal Anies?

Lalu tidak adakah tokoh yang akan membawa bangsa ini keluar dari krisis hilangnya kesadaran kolektif berbangsa dan bernegara?  Jakarta menjadi saksi atas hadirnya tokoh dan pemimpin yang merawat kesadaran kolektif berbangsa dan bernegara, mampu merawat keragaman dan menghargai kemerdekaan. Pemimpin tegas dan berwibawa, lahir dari rahim rakyat, berpihak kepada rakyat, selalu hadir disaat rakyat membutuhkan. Pemimpin yang anti terhadap penindasan serta mampu menghadirkan keadilan, bekerja dalam senyap tapi jelas dan terukur. Dia adalah Anies Baswedan.

Anies  Baswedan Gubernur Jakarta membuktikan bahwa dia tak mengingkari janji, dia penuhi semua janji-janjinya terhadap rakyat Jakarta. Itulah yang kemudian Anies dihadang oleh politisi dan pejabat yang bermental penjajah. Tentu mereka para politisi dan pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengeruk kekayaan negara.

Anies adalah penjelmaan tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928, Anies reinkarnasi kaum muda yang mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia agar menjadi negara yang berwibawa dan bermartabat. Anies juga menjadi penjelmaan Bung Tomo, yang merawat pentingnya persatuan dan kesatuan dan menghormati keragaman, sehingga rakyat Indonesia saling bahu membahu, bergotong royong melawan penjajah yang berbentuk penguasa dan pengusaha yang berselingkuh mengeruk kekayaan Indonesia.

  Jangan Ragukan Komitmen Anies Rawat Kerukunan Umat Beragama

Anies adalah sosok tepat memimpin Indonesia karena Anies mewarisi semangat para pendiri bangsa untuk merawat dan menjaga Indonesia dengan kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan serta menghormati keragaman. Anies adalah pemimpin yang lahir dari rahim rakyat.

Anies adalah pribadi yang sederhana, terbuka dan santun memperlakukan semua.

Dari Anies lah kita akan sanggup merawat keadaran kolektif untuk mengembalikan Ibu Pertiwi sebagaimana semangat kemerdekaan Indonesia tahun 1945.

Semoga Mas Anies sehat selalu dan dimudahkan menjadi pemimpin Indonesia 2024.

 

Surabaya, 22 Februari 2022

Isa Ansori, Kolumnis

Tags:  berbangsa bernegara kesadaran kolektifAniesAnies Baswedan
Bagikan1Tweet1KirimBagikanPin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERPOPULER

  • Ketegangan Rusia – NATO dan Ancaman Kelaparan Global

    Ketegangan Rusia – NATO dan Ancaman Kelaparan Global

    20 bagikan
    Bagikan 8 Tweet 5
  • Selamat Datang Era Surveillance Capitalism

    180 bagikan
    Bagikan 72 Tweet 45
  • RRT Kian Mengancam Indonesia?  

    1458 bagikan
    Bagikan 583 Tweet 365
  • Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    7747 bagikan
    Bagikan 3099 Tweet 1937
  • Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    1093 bagikan
    Bagikan 437 Tweet 273

BERITA TERBARU

AS, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Inggris Bentuk Kelompok Kerja Pasifik

AS, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Inggris Bentuk Kelompok Kerja Pasifik

29 Juni 2022
6 Mahakarya: legacy fenomenal Anies

6 Mahakarya: legacy fenomenal Anies

29 Juni 2022
Tjipta Lesmana: duet Prabowo – Cak Imin ambrol!

Tjipta Lesmana: duet Prabowo – Cak Imin ambrol!

29 Juni 2022
  • Tentang DNI
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak DNI
  • Indeks

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
    • Entertainment
  • CONVERGENCE
    • DNI TV
    • DN-RADIO
    • DNI E-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Selamat Datang!

Silakan Login

Lupa Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist