• Terkini
  • Trending
Meneladani “good looking” Yusuf AS

Meneladani “good looking” Yusuf AS

Sidang Praperadilan Tewasnya Laskar FPI Ditunda

Sidang Praperadilan Tewasnya Laskar FPI Ditunda

Rusia Klaim Jika ‘Dog-Fighting’ Su-57 Ungguli Jet F-35 AS

Rusia Klaim Jika ‘Dog-Fighting’ Su-57 Ungguli Jet F-35 AS

Kashmir ‘Hotspot’ Islamopobia Pemerintah India Terbesar

Kashmir ‘Hotspot’ Islamopobia Pemerintah India Terbesar

Tantangan Biden Lebih Besar Dibanding Lincoln dan Roosevelt

Tantangan Biden Lebih Besar Dibanding Lincoln dan Roosevelt

Bentrok Militer China-India di Perbatasan Himalaya Kembali Meletus

Bentrok Militer China-India di Perbatasan Himalaya Kembali Meletus

Vandalisme Masjid: Islamofobia Marak di Denmark

Vandalisme Masjid: Islamofobia Marak di Denmark

Armada Kapal Induk AS Tiba di LCS

Armada Kapal Induk AS Tiba di LCS

Rusia Sambut Baik Usulan Biden Perpanjang Perjanjian New START

Rusia Sambut Baik Usulan Biden Perpanjang Perjanjian New START

Penolakan Ekstradisi Assange Jadi Pukulan bagi AS

Penolakan Ekstradisi Assange Jadi Pukulan bagi AS

AS Minta China Hentikan Bully Taiwan

AS Minta China Hentikan Bully Taiwan

Rusia Tuduh Peran AS dalam Demo Tuntut Pembebasan Navalny

Rusia Tuduh Peran AS dalam Demo Tuntut Pembebasan Navalny

Rusuh, Penjarahan dalam Aksi Anti Jam Malam Covid di Belanda

Rusuh, Penjarahan dalam Aksi Anti Jam Malam Covid di Belanda

  • Home
  • News
  • Tech
  • Kolom
  • Wisata
  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO
Rabu, 27 Januari 2021
Daily News Indonesia
  • Home
  • News
    • Semua
    • Ekonomi
    • Hallo Mancanegara
    • Hukum
    • Megapolitan
    • Politik
    Sidang Praperadilan Tewasnya Laskar FPI Ditunda

    Sidang Praperadilan Tewasnya Laskar FPI Ditunda

    Rusia Klaim Jika ‘Dog-Fighting’ Su-57 Ungguli Jet F-35 AS

    Rusia Klaim Jika ‘Dog-Fighting’ Su-57 Ungguli Jet F-35 AS

    Kashmir ‘Hotspot’ Islamopobia Pemerintah India Terbesar

    Kashmir ‘Hotspot’ Islamopobia Pemerintah India Terbesar

    Tantangan Biden Lebih Besar Dibanding Lincoln dan Roosevelt

    Tantangan Biden Lebih Besar Dibanding Lincoln dan Roosevelt

    Bentrok Militer China-India di Perbatasan Himalaya Kembali Meletus

    Bentrok Militer China-India di Perbatasan Himalaya Kembali Meletus

    Vandalisme Masjid: Islamofobia Marak di Denmark

    Vandalisme Masjid: Islamofobia Marak di Denmark

    Armada Kapal Induk AS Tiba di LCS

    Armada Kapal Induk AS Tiba di LCS

    Rusia Sambut Baik Usulan Biden Perpanjang Perjanjian New START

    Rusia Sambut Baik Usulan Biden Perpanjang Perjanjian New START

    Penolakan Ekstradisi Assange Jadi Pukulan bagi AS

    Penolakan Ekstradisi Assange Jadi Pukulan bagi AS

    AS Minta China Hentikan Bully Taiwan

    AS Minta China Hentikan Bully Taiwan

  • Tech
    • Semua
    • Apps
    • Mobile
    • Sains
    Aplikasi BiP Turki Mendapat Pasaran di Indonesia

    Aplikasi BiP Turki Mendapat Pasaran di Indonesia

    WhatsApp Tunda Kebijakan Data-Sharing

    WhatsApp Tunda Kebijakan Data-Sharing

    Tertua di Dunia, Lukisan Gua Berusia 45 Ribu Tahun Ditemukan di Indonesia

    Tertua di Dunia, Lukisan Gua Berusia 45 Ribu Tahun Ditemukan di Indonesia

    Pengganti WhatsApp? Telegram, Signal Kebanjiran Pengguna

    Pengganti WhatsApp? Telegram, Signal Kebanjiran Pengguna

    Erdogan Uninstall WhatsApp

    Erdogan Uninstall WhatsApp

    Regulasi Baru: Ramai-Ramai Hengkang dari WA

    Regulasi Baru: Ramai-Ramai Hengkang dari WA

    Akun Twitter Donald Trump Ditutup Permanen

    Akun Twitter Donald Trump Ditutup Permanen

    Tolak Serahkan Data ke WA, Netizen Ancam Pindah ke Telegram

    Tolak Serahkan Data ke WA, Netizen Ancam Pindah ke Telegram

    Telkom Pakai NVIDIA DGX A100 Pertama di RI

    Telkom Pakai NVIDIA DGX A100 Pertama di RI

    PDIP Pertanyakan Urgensi Polisi Siber

    PDIP Pertanyakan Urgensi Polisi Siber

  • Kolom
    • Semua
    • Duta Islam
    • Haz Pohan
    • Hersubeno Arief
    • M. Mufti Mubarok
    • Ustad Fahmi
    • Utteng
    Kemenangan Biden: Optimis iya, Euphoria tidak!

    Kemenangan Biden: Optimis iya, Euphoria tidak!

    Meninggalnya para Ulama

    Meninggalnya para Ulama

    Islam dan keseimbangan hidup

    Islam dan keseimbangan hidup

    Amerika Bentuk Koalisi Anti-China: Sikap Indonesia?

    Amerika Bentuk Koalisi Anti-China: Sikap Indonesia?

    Tahun 2021: optimisme vs pessimisme (bagian-01)

    Tahun 2021: optimisme vs pessimisme (bagian-01)

    Godaan membuka hubungan diplomasi dengan Israel

    Godaan membuka hubungan diplomasi dengan Israel

    Semua berawal dengan mimpi!

    Semua berawal dengan mimpi!

    Paniknya kekuasaan menurut Al-Quran

    Paniknya kekuasaan menurut Al-Quran

    Mewujudkan baldatuh thoyyibah

    Mewujudkan baldatuh thoyyibah

    Ketika orang-orang baik diam!

    Ketika orang-orang baik diam!

  • Wisata
    • Semua
    • Kuliner
    • Travel
    Wisata Halal: Mengapa Khawatir?

    Wisata Halal: Mengapa Khawatir?

    Turis Cina Tak Datang, Pariwisata Melempem

    Turis Cina Tak Datang, Pariwisata Melempem

    Terkubur 2000 Tahun, Kedai ‘Fastfood’ di Pompeii Siap Dibuka

    Terkubur 2000 Tahun, Kedai ‘Fastfood’ di Pompeii Siap Dibuka

    Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Anjlok 76 Persen

    Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Anjlok 76 Persen

    Turki: Kunjungan Terlaris Turis Indonesia

    Turki: Kunjungan Terlaris Turis Indonesia

    Libur Bersama: Penumpang KA Melonjak 73 Persen

    Libur Bersama: Penumpang KA Melonjak 73 Persen

    Saat Libur: AP II Mencatat 344 Ribu Pelancong

    Saat Libur: AP II Mencatat 344 Ribu Pelancong

    Wisata di Bali Mulai Pulih: Lebih 9 Ribu Sehari

    Wisata di Bali Mulai Pulih: Lebih 9 Ribu Sehari

    95 Persen Travel Bureau ‘Tiarap’

    95 Persen Travel Bureau ‘Tiarap’

    Mesir Buka Restoran Wisata di Piramida Giza

    Mesir Buka Restoran Wisata di Piramida Giza

  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Utteng

Meneladani “good looking” Yusuf AS

22 November 2020
di Kolom, Utteng
6 min read
4
0
Meneladani “good looking” Yusuf AS
9
BAGIKAN
26
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter

Shamsi Ali*

Barangkali dari sekian banyak kisah yang dikisahkan dalam Al-Quran, kisah Yusuf AS menjadi salah satu kisah yang paling indah. Selain memiliki cerita yang unik, juga penuh dengan hikmah-hikmah atau ‘Ibar (pelajaran-pelajaran) yang luar biasa (extraordinary).

Secara umum kisah Yusuf AS adalah gambaran perjuangan (struggle) dalam perjalanan hidup (life journey) dari keadaan yang lemah dan memprihatinkan ke keadaan yang kuat dan menentukan. Intinya kisah perjalanan hidup dari situasi yang penuh tantangan dan kesulitan ke situasi sukses dan memudahkan.

Yusuf tentunya kita kenal sebagai sosok hamba Allah yang sangat “good looking” (ganteng). Sebuah karunia kelebihan yang Allah berikan kepada seorang hambaNya. Tapi penekanan kisah Yusuf AS tidak pada “physical good looking” (keindahan fisiknya). Mungkin karena dikhawatirkan justeru menjadi tuduhan radikal (hehe..canda).

Saya sendiri tidak terlalu peduli dengan keindahan fisik seseorang semata. Walaupun kita tahu bahwa Allah menyukai keindahan. “Innallaha jamiilun yuhibbul jamaal” (Allah itu indah mencintai keindahan).

Tapi juga Rasulullah SAW mengatakan: “sesungguhnya Allah tidak melihat kepada fisik tubuhmu. Melainkan kepada hati dan amal-amalmu”.

Maka penekanan dari good looking dalam konteks Kisah Yusuf AS untuk kita bukan pada aspek fisiknya. Toh itu karunia yang bersifat alami. Tapi lebih kepada karakternya sebagai seorang hamba dan juga nabi Allah yang luar biasa indahnya.

Lalu apa-apa saja yang perlu kita pelajari dari good looking Yusuf AS?

Berikut beberapa hal yang saya anggap penting untuk digaris bawahi sebagai pekajaran hidup untuk kita semua. Apa yang disampaikan di sini hanya sebagian kecil dari hikmah-hikmah kisahnya. Saya yakin semakin diselami semakin banyak hikmah yang dapat dipetik.

Pertama , keyakinan terhadap Kuasa Allah yang tak tergoyahkan.

Keyakinan seorang Mukmin akan Kuasa Allah itu bukan slogan. Bukan teori yang diungkapkan di mana-mana dengan retorika-retorika yang indah. Tapi realita hati yang dalam dan kokoh, yang tak tergoyahkan oleh apapun.

Keyakinan seperti ini dimisalkan dalam Al-Quran dengan “bagaikan pohon yang akarya terhunjam kuat ke dalam tanah”. Artinya selain tertanam kokoh ke dalam tanah, juga tumbuh dengan kuat dan sehat. Bahkan memberikan buah-buah (ukulaha) setiap saat kepada lingkungan sekitarnya.

Di sinilah Yusuf membuktikan soliditas keyakinannya. Di saat dilempar oleh saudara-saudaranya ke dalam sumur itu keyakinannya kepada kekuasaan yang mengendalikan segalanya menjadikan Allah mengintervensi dan menyelamatkannya. Persis ketika kakeknya Ibrahim AS diselamatkan dari kobaran api Namrud saat itu.

Dengan soliditas “al-yaqiin” (keyakinan) ini juga Yusuf AS diselamatkan oleh Allah dari ketergelinciran ke dalam pelukan hawa nafsu di saat digoda oleh isteri raja di istana. Keyakinan itulah yang di saat tersudutkan, Yusuf melihat “burhana Rabbih” (cahaya Tuhan) yang menjadi tameng baginya dari dahsyatnya godaan sang wanita.

  Akankah Timteng, Saudi Masuk ke Dalam Jebakan Nuklir?

Kedua , respek dan terbuka (jujur) pada orang tua.

Kisah Yusuf menyebutkan bahwa Ayahnya Ya’kub AS, juga seorang nabi dan anak dari seorang nabi (Ishak), cucu dari seorang nabi (Ibrahim) memiliki perhatian dan cinta lebih kepada anaknya yang satu ini. Yusuf AS memiliki 11 Saudara dari beberapa Ibu. Yusuf sendiri bersaudara seibu dengan adik bungsunya, Benjamin.

Dari 12 bersaudara itu Ayahnya memiliki perhatian dan kasih sayang lebih kepada Yusuf. Saya kira hal ini bukan sekedar bersifat manusiawi. Pastinya ada inspirasi langit. Selain karena memang Yusuf memilki respek dan juga cinta kepada Ayahnya (orang tuanya) yang lebih.

Hal itu dibuktikan bahwa Yusuf begitu terbuka kepada Ayahnya dan menceritakan segala sesuatu kepadanya. Salah satu yang disebutkan dalam kisah ini adalah cerita Yusuf tentang mimpinya kepada sang Ayah.

Saya tidak lagi menyebutkan cerita mimpi itu. Tapi intinya sang Ayah menasehatkan agar mimpi tersebut tidak diekspos kepada Saudara-Saudaranya. Karena hal tersebut akan menjadikan mereka semakin hasad (dengki) kepadanya.

Ketiga , kegigihan dalam menjaga integritas dan moralitas.

Ketika pedagang menemukan Yusuf AS itu di sumur itu, mereka membawanya ke Mesir untuk dijual sebagai budak. Dan Yusuf pun terjual dengan harga murah ( daraahim ma’duudah ). Tapi pembelinya bukan orang sembarang. Justeru seorang raja dan permaisurinya.

Nampaknya sang raja mulai menua. Sementara isterinya masih mudah. Namanya juga raja. Pasti punya isteri yang mudah dan cantik. Tapi di sini pula awal musibah itu.

Si remaja Yusuf tumbuh jadi pemuda yang punya kelebihan-kelebihan. Selain pintar, respek dan sopan, tentunya seperti yang kita kenal sangat good looking (ganteng). Dari hari ke hari Yusuf yang tadinya dijual sebagai budak, dijadikan anak angkat oleh raja, semakin menawan hati banyak orang.

Salah satunya yang jatuh hati adalah isteri raja itu sendiri. Hingga suatu hari sang isteri itu berusaha melakukan sesuatu yang keji kepada Yusuf. Dan ternyata itu adalah ujian yang luar biasa bagi Yusuf.

Bagaimana tidak. Yusuf adalah anak muda, besar dalam lingkungan istana yang tentunya dengan fasilitas yang mendukung. Maka menurut Al-Quran: “dan dia (wanita itu) tertarik padanya (Yusuf) dan dia (Yusuf juga) tertarik padanya (wanita itu)”.

Artinya sebagai manusia biasa, dan pemuda yang lagi menginjak awal kedewasaan, pastinya punya hawa nafsu. Tapi di sinilah integritas seorang Yusuf teruji. Dia mampu menghindar dari godaan wanita itu. Bahkan pada akhirnya berdoa kalau sekiranya harus memilih antara terjatuh dalam pelukan hawa nafsu atau penjara, Yusuf lebih memilih penjara ( assijnu ahabbu ilayya ).

Keempat , Komitmen Dakwah yang tidak mengenal keadaan apapun. Tapi dengan Ilmu dan komunikasi yang sesuai.

PERIKLANAN

Pada akhirnya pengaruh sang isteri raja begitu kuat. Keinginannya untuk menggoda Yusuf tidak berhasil. Maka konsekwensinya Yusuf harus menerima kenyataan dipenjarakan.

  KH Luthfi Bashori: In Era Good Looking vs ‘Got’ Looking

Di penjara itulah Yusuf justeru memulai kegiatan dakwahnya. Konon kabarnya ada dua pemuda yang ikut dipenjara bersamanya. Di suatu malam kedua pemuda itu bermimpi dengan mimpi yang aneh.

Satu bermimpi membawa roti di atas kepalanya lalu disambar dan dimakan burung-burung. Yang satunya lagi bermimpi membuat anggur untuk diberikan kepada tuannya (sang raja).

Nampaknya dalam penjara itu Yusuf sudah memperlihatkan kelebihan-kelebihan. Salah satunya bisa menafsirkan mimpi. Persis kelebihan Ayahnya yang paham makna mimpi ( ta’wil al-ahlaam ). Maka wajar saja jika kedua pemuda yang bermimpi tadi meminta Yusuf untuk menafsirkan mimpi mereka.

Yusuf bersedia tapi sebelumnya beliau mempergunakan itu sebagai pintu Dakwah. Sebuah kejelian Dakwah yang luar biasa. Artinya Yusuf memang ahli dalam menangkap peluang Dakwah, sesuai Ilmu dan keadaan yang ada.

Inilah yang saya maksud komitmen Dakwah Yang tidak mengenal keadaan. Bahkan dalam penjara sekalipun. Tapi Dakwahya disesuaikan dengan ilmu. Saat itu Ilmu Yang diperlukan adalah Ilmu tafsir mimpi. Dan juga disesuaikan dengan kebutuhan obyek dakwah. Yaitu keinginan untuk tahu arti mimpi mereka.

Poin Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa Dakwah itu bukan sekedar Dakwah. Tapi dengan ilmu, kesesuaian dan juga melihat kepada kebutuhan obyek dakwah.

Dakwah seharusnyan bukan tanpa metode yang tepat. Tidak secara buta. Apalagi memakai cara “bolduzer” yang justeru menghacurkan segalanya.

Kelima, pelayanan publik itu adalah ibadah. Tapi harus berdasarkan kepada kapasitas masing-masing.

Kedua pemuda itu keluar dari penjara dan keduanya ditakdirkan Allah berdasarkan mimpi masing-masing. Yang satu dieksekusi dengan salib.
Dan yang satunya lagi bekerja di istana melayani sang raja.

Pada tahun yang sama sang raja bermimpi dengan mimpi yang aneh. Bahwa ada tujuh sapi yang gemuk memakan 7 sapi yang kurus. Para ahli tafsir mimpi istana tidak mampu memberikan tafsiran yang memuaskan sang raja.

Pemuda yang bekerja di istana itu teringat kembali ketika di penjara. Bahwa ternyata dalam penjara itu ada seorang anak muda yang hebat dalam menafsirkan mimpi. Dialah Yusuf AS.

Hal itu disampaikan kepada raja dan sang raja setuju agar Yusuf dihadirkan ke istana. Singkat cerita Yusuf pun dengan beberapa persyaratan memenuhi permintaan raja tersebut.

Yusuf menafsirkan mimpi itu bahwa akan terjadi musim panen yang luar biasa selama tujuh tahun. Lalu setelah itu akan terjadi musim paceklik selama tujuh tahun yang akan menghabiskan semua hasil panen tujuh tahun sebelumnya.

Sang raja puas dengan tafsiran itu. Diapun menawarkan kepada Yusuf posisi di istana apapun itu. Dan Yusuf menerima tawaran itu. Tapi penerimaan itu dipastikan sesuai dengan kapasitas dirinya yang sesuai. Diapun meminta untuk dijadikan Kabulog.

  Berita Mengejutkan: UEA Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Penekanan yang ada di sini adalah bahwa pelayanan publik itu bukan sesuatu yang tabu. Bahkan bernilai ibadah. Hanya saja hendaknya disesuaikan dengan kapasitas masing-masing.

Artinya silahkan masuk ke arena publik dan politik. Tapi janganlah jadikan pelayanan publik sekedar gagah-gagahan. Berlomba mencari kekuasaan untuk popularitas dan kepentingan sempit, walau sesungguhnya tidak punya kapasitas.

Atau bersedia menduduki jabatan publik tertentu, walau jelas bukan bidang yang sesuai bagi dirinya bahkan tidak memiliki kapasitas untuk jabatan itu. Yusuf bahkan berani meminta posisi itu karena merasa punya kapasitas untuk itu.

Keenam , memiliki kelapangan dada untuk memaafkan Saudara-Saudaranya yang pernah ingin membinasakannya.

Pada akhirnya setelah melalui berbagai drama Yusuf berhasil membawa serta ayah, ibu dan saudara-saudaranya, konon kabarnya lebih 70 orang, ke Mesir. Tentu setelah Yusuf mempersiapkan segala sesuatu untuk mereka.

Poin yang ingin saya tekankan di sini adalah bagaimana Yusuf AS memiliki kelapangan dada untuk memaafkan daudara-saudaranya yang pernah berusaha membinasakannya (membunuhnya). Bahkan mereka telah melakukan kebohongan-kebohongan kepada ayahnya dan dirinya sendiri.

Tidak saja bahwa Yusuf memaafkan mereka. Tapi masing-masing Saudara itu diberikan fasilitas untuk mengembangkan keluarganya. Dan ini pula yang menjadi cikal bakal kabilah-kabilah Yahudi yang berjumlah 12 itu.

Intinya, salah satu aspek “good looking” Yusuf yang harus kita teladani adalah lapang dada. Memaafkan dan tidak mendendam. Dalam hidup ini kerap manusia terjangkiti berbagai penyakit hati, termasuk hasad (dengki). Tapi pada akhirnya memaafkan dan “ move on ” adalah respon terbaik dan mengantar kepada ketenangan dan kebahagiaan.

Akhirnya saya ingin menyimpulkan bahwa kisah sang good looking , Yusuf AS, itu tersimpulkan dalam keyakinan kita bahwa hidup semuanya ada dalam satu radar dan kontrol. Ada dalam satu genggaman yang tunggal. Semua ada dalam ruang gelombang Takdir Ilahi.

Juga tidak kalah pentingnya adalah bahwa segetir apapun tantangan hidup dan kebenaran, pada akhirnya pasti “ at the end of the tunnel there a shining light ” (di ujung terowongan itu ada cahaya yang bersinar).

Bahwa sekuat apapun kebenaran itu tertantang, pada akhirnya akan menemukan kemenangannya. “ So keep your head high and build a strong hope and optimism ”…..Insya Allah!

New York , 22 November 2020

* Imam/Direktur Jamaica Muslim Center, New York
* Presiden Nusantara Foundation

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
Tags: Good LookingYusuf AS
Bagikan4Tweet2
Sebelumnya

Reuters: Dinasti Terbaru Indonesia Jadi Pergunjingan

Selanjutnya

Kabinet Joe Biden Akan Diumumkan Pekan Depan

Berkaitan Posts

3 Jam Menag ‘Dicuci’ DPR

3 Jam Menag ‘Dicuci’ DPR

Daily News|Jakarta – Pimpinan dan anggota Komisi VIII DPR RI menghujani Menteri Agama Fachrul Razi dengan pelbagai kritik melalui orang-orang...

KH Luthfi Bashori: In Era Good Looking vs ‘Got’ Looking

KH Luthfi Bashori: In Era Good Looking vs ‘Got’ Looking

Daily News|Jakarta – KH Luthfi Bashori (IST) Pengasuh Pesantren Ribath Al Murtadla Al Islami, Singosari, Malang ikut mengomentari pernyataan Menteri...

PA 212 Kecam Menag

PA 212 Kecam Menag

Daily News|Jakarta –Wasekjen DPP PA 212, Novel Bamukmin geram dengan pernyataan Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi yang menyebut kelompok radikal...

Golkar Tegur Menag

Golkar Tegur Menag

Daily News|Jakarta –Pernyataan kontroversial Menteri Agama RI, Fachrul Razi soal radikalisme yang masuk ke masjid-masjid melalui seorang anak yang menguasai...

DPR Tegur Menag Soal ‘Good Looking’ dan Radikalisme

DPR Tegur Menag Soal ‘Good Looking’ dan Radikalisme

Daily News|Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengkritik pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang...

Menag: Radikalisme Masuk Masjid Via Remaja ‘Good Looking’

Menag: Radikalisme Masuk Masjid Via Remaja ‘Good Looking’

Daily News|Jakarta – Kembali lagi Menteri Agama Fachrul Razi mengeluarkan statement yang tidak perlu bahkan memprovokasi suasana di tanah air...

Selanjutnya
Kabinet Joe Biden Akan Diumumkan Pekan Depan

Kabinet Joe Biden Akan Diumumkan Pekan Depan

Obama: Kalau  Bandel, Trump akan Diseret Keluar Gedung Putih oleh Navy SEAL

Obama: Kalau Bandel, Trump akan Diseret Keluar Gedung Putih oleh Navy SEAL

Ternyata Kanibal, Penikmat Daging Manusia itu Memang Ada

Ternyata Kanibal, Penikmat Daging Manusia itu Memang Ada

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia

Copyright ©2019 Daily News Indonesia

NAVIGASI

  • Tentang DNI
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Periklanan
  • Indeks
  • Kontak DNI

IKUTI KAMI

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • News
  • Tech
  • Kolom
  • Wisata
  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO

Copyright ©2019 Daily News Indonesia

Silakan Login

Lupa Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In