• Terkini
  • Trending
American Muslim & a Lost Generation

American Muslim & a Lost Generation

Inggeris: Lihat Pelanggaran di China, Rusia, dan Myanmar

Inggeris: Lihat Pelanggaran di China, Rusia, dan Myanmar

Indonesia Minta Dibuka Akses Kemanusiaan terhadap Tahanan Politik Myanmar

Indonesia Minta Dibuka Akses Kemanusiaan terhadap Tahanan Politik Myanmar

Retno Desak Junta Hentikan Kekerasan

Retno Desak Junta Hentikan Kekerasan

Ketika Gereja di Jerman itu Berubah Menjadi Masjid

Ketika Gereja di Jerman itu Berubah Menjadi Masjid

Tebing Pantai Longsor, Ratusan Peti Mati Jatuh ke Laut

Tebing Pantai Longsor, Ratusan Peti Mati Jatuh ke Laut

Eropa Desak Iran Lanjutkan Kerjasama dengan IAEA

Eropa Desak Iran Lanjutkan Kerjasama dengan IAEA

Uji Tembak ICBM AS ‘Minuteman III’ Pembawa Nuklir Sukses

Uji Tembak ICBM AS ‘Minuteman III’ Pembawa Nuklir Sukses

Calon Direktur CIA: China Musuh yang Buas dan Otoriter

Calon Direktur CIA: China Musuh yang Buas dan Otoriter

Juara Bake Off Brasil itu Promosikan Resep Makanan Syariah

Juara Bake Off Brasil itu Promosikan Resep Makanan Syariah

3 Parpol Ini Diprediksi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

3 Parpol Ini Diprediksi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Demokrat Ingin Ambang Batas Parlemen dan Pencapresan 4 Persen

Demokrat Ingin Ambang Batas Parlemen dan Pencapresan 4 Persen

Efek ‘Kerumunan Massa’ Bikin Habib Rizieq Kalahkan Puan dan Menteri Jokowi di Survei Capres

Efek ‘Kerumunan Massa’ Bikin Habib Rizieq Kalahkan Puan dan Menteri Jokowi di Survei Capres

  • Home
  • News
  • Tech
  • Kolom
  • Wisata
  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO
Senin, 1 Maret 2021
Daily News Indonesia
  • Home
  • News
    • Semua
    • Ekonomi
    • Hallo Mancanegara
    • Hukum
    • Megapolitan
    • Politik
    Inggeris: Lihat Pelanggaran di China, Rusia, dan Myanmar

    Inggeris: Lihat Pelanggaran di China, Rusia, dan Myanmar

    Indonesia Minta Dibuka Akses Kemanusiaan terhadap Tahanan Politik Myanmar

    Indonesia Minta Dibuka Akses Kemanusiaan terhadap Tahanan Politik Myanmar

    Retno Desak Junta Hentikan Kekerasan

    Retno Desak Junta Hentikan Kekerasan

    Ketika Gereja di Jerman itu Berubah Menjadi Masjid

    Ketika Gereja di Jerman itu Berubah Menjadi Masjid

    Tebing Pantai Longsor, Ratusan Peti Mati Jatuh ke Laut

    Tebing Pantai Longsor, Ratusan Peti Mati Jatuh ke Laut

    Eropa Desak Iran Lanjutkan Kerjasama dengan IAEA

    Eropa Desak Iran Lanjutkan Kerjasama dengan IAEA

    Uji Tembak ICBM AS ‘Minuteman III’ Pembawa Nuklir Sukses

    Uji Tembak ICBM AS ‘Minuteman III’ Pembawa Nuklir Sukses

    Calon Direktur CIA: China Musuh yang Buas dan Otoriter

    Calon Direktur CIA: China Musuh yang Buas dan Otoriter

    Juara Bake Off Brasil itu Promosikan Resep Makanan Syariah

    Juara Bake Off Brasil itu Promosikan Resep Makanan Syariah

    3 Parpol Ini Diprediksi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

    3 Parpol Ini Diprediksi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

  • Tech
    • Semua
    • Apps
    • Mobile
    • Sains
    WhatsApp Mulai Blokir Pesan Jika Tak Penuhi Syarat dan Ketentuan Baru

    WhatsApp Mulai Blokir Pesan Jika Tak Penuhi Syarat dan Ketentuan Baru

    Penahanan Pendiri Pasar Muamalah Zaim Saidi Diperpanjang

    Penahanan Pendiri Pasar Muamalah Zaim Saidi Diperpanjang

    Misi UEA Tiba di Planet Mars

    Misi UEA Tiba di Planet Mars

    Yang Dicari Cleopatra, Malah Temukan Mumi Berlidah Emas

    Yang Dicari Cleopatra, Malah Temukan Mumi Berlidah Emas

    Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi, Ini Penjelasan Lapan

    Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi, Ini Penjelasan Lapan

    Habis TikTok Timbullah Kuaishou

    Habis TikTok Timbullah Kuaishou

    Apple Gabung Hyundai untuk Produsi Mobil ‘Autonomous’

    Apple Gabung Hyundai untuk Produsi Mobil ‘Autonomous’

    Demo Anti-Kudeta Myanmar Meluas, Twitter Instagram Diblokir

    Demo Anti-Kudeta Myanmar Meluas, Twitter Instagram Diblokir

    Mark Zuckerberg Buka Suara Soal Kebijakan Baru WhatsApp

    Mark Zuckerberg Buka Suara Soal Kebijakan Baru WhatsApp

    Facebook Tutup Akun  PM Benjamin Netanyahu

    Facebook Tutup Akun PM Benjamin Netanyahu

  • Kolom
    • Semua
    • Duta Islam
    • Haz Pohan
    • Hersubeno Arief
    • M. Mufti Mubarok
    • Ustad Fahmi
    • Utteng
    ASEAN dan Krisis Myanmar

    ASEAN dan Krisis Myanmar

    The New Istiqlal

    The New Istiqlal

    Muslim Amerika dan issu Palestina

    Muslim Amerika dan issu Palestina

    Ketika segalanya dipolitisir!

    Ketika segalanya dipolitisir!

    Militer dalam Politik Myanmar

    Militer dalam Politik Myanmar

    Dominasi Semu: Perebutan Hegemoni Global

    Dominasi Semu: Perebutan Hegemoni Global

    Bacaan Akhir Pekan: Merespon Krisis Ulama

    Bacaan Akhir Pekan: Merespon Krisis Ulama

    American Muslim & a Lost Generation

    American Muslim & a Lost Generation

    Kemenangan Biden: Optimis iya, Euphoria tidak!

    Kemenangan Biden: Optimis iya, Euphoria tidak!

    Meninggalnya para Ulama

    Meninggalnya para Ulama

  • Wisata
    • Semua
    • Kuliner
    • Travel
    Wisata Halal: Mengapa Khawatir?

    Wisata Halal: Mengapa Khawatir?

    Turis Cina Tak Datang, Pariwisata Melempem

    Turis Cina Tak Datang, Pariwisata Melempem

    Terkubur 2000 Tahun, Kedai ‘Fastfood’ di Pompeii Siap Dibuka

    Terkubur 2000 Tahun, Kedai ‘Fastfood’ di Pompeii Siap Dibuka

    Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Anjlok 76 Persen

    Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Anjlok 76 Persen

    Turki: Kunjungan Terlaris Turis Indonesia

    Turki: Kunjungan Terlaris Turis Indonesia

    Libur Bersama: Penumpang KA Melonjak 73 Persen

    Libur Bersama: Penumpang KA Melonjak 73 Persen

    Saat Libur: AP II Mencatat 344 Ribu Pelancong

    Saat Libur: AP II Mencatat 344 Ribu Pelancong

    Wisata di Bali Mulai Pulih: Lebih 9 Ribu Sehari

    Wisata di Bali Mulai Pulih: Lebih 9 Ribu Sehari

    95 Persen Travel Bureau ‘Tiarap’

    95 Persen Travel Bureau ‘Tiarap’

    Mesir Buka Restoran Wisata di Piramida Giza

    Mesir Buka Restoran Wisata di Piramida Giza

  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Utteng

American Muslim & a Lost Generation

28 Januari 2021
di Kolom, Utteng
4 min read
2
0
American Muslim & a Lost Generation
4
BAGIKAN
10
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter

Imam Shamsi Ali*

Sengaja saya memakai bahasa Inggris pada judul tulisan ini. Hal itu karena tulisan ini sangat dekat dengan generasi Muslim Amerika yang bahasa ibunya adalah bahasa Inggris. Tentu harapannya juga kiranya judul ini “eye catchy” atau menarik perhatian pembacanya.

Amerika sesungguhnya adalah sebuah negara yang menjanjikan (promising land). Dan karenanya Amerika tetap dianggap sebagai negara yang penuh dengan peluang atau kesempatan (land of opportunities). Bahkan sebagian menjulukinya sebagai “a land of dreams” (negara impian).

Sesungguhnya tidak salah jika Amerika dijuluki demikian. Karena memang Amerika dengan segala kekurangannya masih menjadi impian banyak orang. Kata Amerika memiliki daya tarik tersendiri yang menjadikan banjak yang ingin berimigrasi ke negara ini. Wajar saja kalau Amerika kemudian memang dikenal sebagai bangsa atau negara imigran.

Kenyataan ini menjadikan isu imigrasi (immigration issue) menjadi isu politik yang sering memanas. Pelarangan Muslim masuk Amerika dari negara mayoritas Muslim di zaman Trump (Muslim Ban) adalah satu di antara banyak isu imigrasi yang menjadi perdebatan politik di Amerika.

Keinginan untuk berimigrasi ke Amerika ini juga termasuk di dalamnya adalah warga Muslim. Tentu karena ragam alasan dan latar belakang. Ada yang karena mencari suaka politik akibat represi kekuasaan di negara masing-masing. Ada pula karena alasan pendidikan, ekonomi, dan berbagai alasan lainnya.

Dan semua itu tentu sah-sah saja. Mencari kebebasan dari tirani kekuasaan untuk ketenangan hidup boleh. Mencari kesempatan pendidikan yang lebih baik juga diperbolehkan. Demikian pula mencari kesempatan hidup yang lebih layak (ekonomi) juga sangat dibolehkan.

Amerika dan Dakwah opportunity

PERIKLANAN

Akan tetapi bagi mereka yang sadar Islam, dari semua “opportunities” (ragam kesempatan) itu, kesempatan untuk mendakwahkan agama ini seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam berimigrasi ke Amerika. Bahwa Amerika adalah “Daar ad-da’wah” atau negeri yang subur untuk mengembangkan dakwah Islam.

Tentu dakwah dalam arti yang luas. Termasuk di dalamnya menjadi bagian dari masyarakat Amerika untuk membawa perubahan sosial kepada negara ini. Bahwa dengan keberadaan Umat Islam di Amerika berbagai “krisis moral” yang mengancam negara ini dapat diminimalkan.

  RRT dan UNCLOS 1982

Amerika adalah negara dengan masyarakat yang sangat terbuka (open society). Artinya di Amerika itu segala sesuatu dapat tumbuh dan berkembang. Pada akhirnya kesuksesan atau keberhasilan setiap orang atau kelompok orang ditentukan oleh semangat “kompetisi” yang dimilikinya.

Kita lihat misalnya bagaimana masyarakat Yahudi, dengan kuantitas yang kecil (minoritas) mampu membangun kekuatan atau pengaruh (influence) dalam kehidupan publik Amerika. Termasuk dalam mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintahan Amerika.

Di sinilah sesungguhnya Islam dapat tampil sebagai kekuatan alternatif. Secara konseptual (ajaran) Islam memang dahsyat. Tidak perlu dan memang tidak ada keraguan padanya (laa raeba fiih). Islam mampu menandingi ajaran mana saja (liyudzhirahu alad diini kullih).

Pertanyaannya kemudian, mampukah Islam itu ditampilkan sebagai kekuatan alternatif di tengah-tengah bangsa Amerika? Penampilan Islam ini tentunya banyak ditentukan oleh pemeluknya yang datang ke negara ini. Dan ini pulalah yang saya maksudkan dengan Amerika sebagai peluang dakwah (dakwah opportunity) yang sangat luas.

America and the lost generation

Namun demikian, dengan segala hal yang indah dan manis tentang Amerika itu, di sisi lain Amerika juga penuh dengan wajah yang buruk dan menyeramkan. Tidak selalu seindah yang seperti yang dibayangkan sebagian orang.

Selain masih tingginya diskriminasi dan rasisme putih akibat mentalitas Amerika yang merasa “exceptional” (Istimewa). Juga hidup di Amerika itu penuh dengan goncangan yang dahsyat. Termasuk di dalamnya goncangan materialisme, individualisme, kapitalisme dan juga hedonisme.

Kesemua “isme” (faham atau ideologi) itu jika tidak dibarengi oleh mentalitas yang solid (firm mentality) maka akan menimbulkan kegoncangan yang dahsyat dalam hidup manusia. Mental yang solid itulah iman manusia.

Kerapuhan mental (iman) sebagian warga Muslim, khususnya kaum pendatang (imigran) di Amerika melahirkan banyak masalah yang serius. Termasuk di dalamnya kerapuhan generasi Islam itu sendiri. Bahkan tidak berlebihan jika kerapuhan tersebut pada tingkatan tertentu telah menimbulkan “lost generation” (generasi hilang).

  Berlin 1884: Ketika Afrika Dibagi-Bagi oleh Kolonial Eropa

Terjadinya lost generation ini disebabkan oleh banyak faktor. Tapi beberapa faktor dominan dapat disebutkan di antaranya sebagai berikut:

Satu, visi hidup yang salah. Dalam bahasa sederhana, visi hidup itu artinya niat kita dalam menjalani kehidupan ini. Ini berarti bagi masyarakat Muslim yang bermigrasi ke Amerika, niat imigrasi akan banyak menentukan gaya hidupnya di negara ini.

Jika niatnya memang untuk dunia maka dunia itu akan didapat (walau tidak pasti). Tapi pada akhirnya orang dengan visi keduniaan semata akan mengalami kerugian yang besar (khasarah). Dan kerugian terbesar itu ketika Iman dan Islam menjadi tidak lagi sesuatu yang mendasar dalam hidup.

Dua, visi hidup yang salah tadi menjadikan gaya hidup yang tidak lagi peduli dengan agama. Agama bagi sebagian warga Muslim seolah seremoni musiman. Beragama di saat Idul Fitri atau Idul Adha. Atau seringkali agama sekedar hiburan dan/atau pelampiasan. Hadir di pengajian atau kajian karena ajang kumpul dengan sesama teman yang disukai.

Gaya hidup seperti ini melahirkan kelalaian dalam beragama. Dan salah satu dampak terbesar dari kelalaian itu adalah hilangnya perhatian kepada anak-anak (generasi). Generasi yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup akan lambat laun tapi pasti semakin tidak peduli dengan agamanya.

Tiga, gaya hidup yang tidak peduli dengan agama itu akan semakin memperbudak sehingga manusia semakin hanyut dalam rutinitas kesibukan mencari dunia yang tiada ujung. Kerja, kerja dan kerja, menjadi motto hidup. Tapi kerja dengan visi yang salah berakibat fatal.

Betapa banyak orang tua imigran yang bekerja keras, membanting tulang siang dan malam untuk mencari dunia. Bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun menghabiskan umur memburu dunia. Tapi anak (generasi) tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Mengakibatkan hilangnya jatidiri (identity) generasi itu.

Empat, perhatian agama yang cenderung bersifat seremonial sesaat. Agama ibaratnya obat instan sesaat. Jika sedang sakit kepala minum panadol niscaya kepala akan menjadi ringan.

Di sinilah para kelompok pengajian atau masjid-masjid sering fokus mendatangkan guru-guru ngaji yang bisa mengajarkan dzikir-dzikir. Para orang tua kemudian diajari dzikir berjamaah. Tapi anak-anak dan generasi mudah tertelantarkan. Apalagi jika guru-guru yang didatangkan itu, tidak saja secara bahasa inkapabel. Tapi juga ada “cultural gap” (wawasan budaya yang berbeda) dengan generasi muda.

  Faktor Kamala Harris di Pilpres US

Dengan situasi seperti itu, generasi pertama imigran Muslim harusnya berimajinasi 10, 20 atau 30 tahun mendatang. Kira-kira siapa lagi yang akan meramaikan majelis-majelis dzikir dan kajian-kajian agama itu?

Lima, kegagalan melakukan perubahan (adjustment) dengan keadaan yang berbeda. Amerika adalah Amerika dan bukan lagi negara asal. Barangkali kelompok pengajian atau masjid dikelolah secara kelompok nasinalitas (asal negara). Tapi satu hal yang tidak bisa diabaikan adalah kenyataan bahwa kita telah hidup di sebuah negara dan bangsa yang punya karakter dan kecenderungan tersendiri.

Mengelola pengajian dan/atau masjid dengan “tribal mindset” (pemahaman Kesukuan atau Kebangsaan) akan menjadikan generasi kita merasa tersudutkan. Pergaulan dan dunia mereka jauh lebih luas dari dinding-dinding kabilah dan kebangsaan.

Akibatnya generasi muda akan melihat bahwa kegiatan pengajian atau masjid bukan rumah mereka (they don’t belong to). Ada gap kejiwaan antara mereka dan pengajian (masjid) yang dikelolah secara tribal itu. Apalagi dengan wawasan dan kultur yang tidak lagi menjadi bagian diri mereka secara dominan.

Itulah beberapa faktor kenapa Komunitas Muslim di Amerika terancam. Bukan oleh ancaman Islamophobia atau rasisme White Supremacy. Tapi ancaman terbesar itu adalah kenyataan bahwa Komunitas Muslim Amerika menghadapi ancaman hilangnya generasi atau “lost generation”.

Ingatkah kita kalau Borris Johson, Perdana Menteri Inggris, adalah keturunan Muslim? Bagaimana nasib anak cucu kita ke depan? Semoga Allah jaga!

New York, 27 Januari 2021

* Presiden Nusantara Foundation

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
Tags: American MuslimLost Generation
Bagikan2Tweet1
Sebelumnya

Sidang Praperadilan Tewasnya Laskar FPI Ditunda

Selanjutnya

Mahkamah Internasional Bentuk Tim Tindak Lanjuti Kasus Tembak Mati 6 Laskar FPI

Berkaitan Posts

No Content Available
Selanjutnya
Mahkamah Internasional Bentuk Tim Tindak Lanjuti Kasus Tembak Mati 6 Laskar FPI

Mahkamah Internasional Bentuk Tim Tindak Lanjuti Kasus Tembak Mati 6 Laskar FPI

Tembus 1 Juta Kasus, Penanganan Covid-19 Belum Efektif

Tembus 1 Juta Kasus, Penanganan Covid-19 Belum Efektif

MAKI Tantang ‘Madam Bansos’ Datang ke KPK

MAKI Tantang 'Madam Bansos' Datang ke KPK

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia

Copyright ©2019 Daily News Indonesia

NAVIGASI

  • Tentang DNI
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Periklanan
  • Indeks
  • Kontak DNI

IKUTI KAMI

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • News
  • Tech
  • Kolom
  • Wisata
  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO

Copyright ©2019 Daily News Indonesia

Silakan Login

Lupa Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In