Daily News|Jakarta –Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku khawatir dengan peningkatan kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Eropa dan AS saat ini tengah disibukan oleh gelombang kedua Covid-19.
Tedros, yang berbicara pasca melakukan isolasi mandiri, seperti dilansir VoA pada Rabu (18/11/2020), awalnya menyinggung tentang vaksin Covid-19. Ia mengaku senang dengan kabar terbaru soal vaksin tersebut.
Dua pengembang vaksin, yakni Moderna dan Pfizer mengatakan, vaksin buatan mereka memberikan kekebalan lebih dari 90 persen. Tetapi, dia memperingatkan bahwa orang tidak boleh berpuas diri.
Lalu, dia mengatakan bahwa di tengah kabar baik soal vaksin, ada kabar lain yang justru sangat mengkhawatirkan, yakni peningkatan kasus Covid-19 di Eropa dan AS. Dia mengatakan hal ini akan mendorong petugas kesehatan ke “titik puncak”.
“Meskipun kami terus menerima berita yang menggembirakan tentang vaksin Covid-19 dan tetap optimis dengan hati-hati tentang potensi alat baru untuk mulai tiba dalam beberapa bulan mendatang, saat ini kami sangat prihatin dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara, terutama di Eropa dan Amerika,” ujarnya.
Sementara itu, Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan bahwa hasil uji vaksin Moderna “cukup menggembirakan”. Dia menuturkan, profil kemanjuran dan keamanan akhirnya masih diperlukan, serta tindak lanjut pada peserta uji coba selama dua bulan untuk memeriksa efek samping.
“Vaksin kandidat Pfizer dan Moderna sama-sama menggunakan teknologi mRNA dan tampaknya mencapai kemanjuran yang tinggi. Namun ada banyak, banyak pertanyaan yang masih tersisa tentang durasi perlindungan, dampak pada penyakit parah, dampak pada sub-populasi yang berbeda, terutama orang tua, serta kejadian buruk di luar periode waktu tertentu,” kata Swaminathan .
Uji klinis, jelasnya, harus terus mengumpulkan lebih banyak data. Dia mencatat bahwa lebih banyak hasil diharapkan dalam beberapa minggu mendatang dari uji coba vaksin lainnya.
“Kami melihat setidaknya paruh pertama tahun ini sebagai periode dengan dosis yang sangat, sangat terbatas. Persediaan akan dibatasi, ada kesepakatan bilateral yang telah dilakukan banyak perusahaan, begitu banyak dosis sudah dipesan oleh beberapa negara,” tukasnya. (HMP)
Discussion about this post