Daily News|Jakarta – Vietnam tengah bersiap melakukan uji coba vaksin coronaNanocovax yang dikembangkan secara mandiri terhadap 60 relawan mulai hari ini, Kamis (17/12).
Vietnam akan memilih 60 di antara 200 relawan untuk disuntik vaksin Nanocovax yang telah disetujui untuk diujicobakan pada manusia.
Wakil Kepala Administrasi Sains, Teknologi, dan Pelatihan di bawah Kementerian Kesehatan Nguyen Ngo Quang, mengonfirmasi bahwa sekitar 200 orang telah mendaftar dalam sepekan untuk divaksinasi dengan Nanocovax.
Dilansir VNExpress, Rabu (16/12), Nanocovax adalah vaksin pertama buatan Vietnam yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi farmasi Nanogen JSC.
Akademi Medis Militer Vietnam, yang terlibat dalam perekrutan relawan, akan mengawasi administrasi vaksin itu.
Akademi tersebut harus berpacu dengan waktu untuk menyaring relawan yang memenuhi syarat mengikuti tahap pertama uji coba vaksin pada manusia.
Relawan yang dipilih berusia antara 18 hingga 50 tahun.
Relawan nantinya akan menerima dua suntikan intramuskular vaksin atau plasebo, berselang 28 hari sejak suntikan pertama.
Setiap relawan akan dipantau kesehatannya selama 56 hari untuk menilai efisiensi vaksin dan terus diobservasi selama enam bulan ke depan terhitung sejak pemberian.
Direktur Penelitian dan Pengembangan Nanogen, Do Minh Sy, mengatakan semua risiko dan variabel telah dihitung. Staf medis dari 103 rumah sakit militer dan Institut Luka Bakar Nasional Vietnam juga dalam keadaan siaga.
Tak hanya itu, Nanogen pun telah mengontrak sebuah perusahaan asuransi untuk melindungi para relawan. Bank-bank tertentu juga setuju untuk memberikan kompensasi kepada relawan yang gagal mendapatkan perlindungan dengan nilai hingga VND20 miliar atau sekitar Rp12,2 miliar.
Sementara vaksin Nanocovax sendiri diharapkan akan dijual dengan harga VND120 ribu atau sekitar Rp197 ribu dan dijadwalkan mulai diproduksi massal pada Mei 2021.
Perwakilan Nanogen mengatakan vaksin tersebut akan dibanderol dengan harga yang wajar dan terjangkau untuk semua warga Vietnam. Diharapkan termasuk dalam obat-obatan yang ditanggung oleh asuransi kesehatan.
Vietnam saat ini memiliki empat vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan. Empat vaksin itu di antaranya dikembangkan oleh Nanogen, Institute of Vaccines and Medical Biologicals (IVAC), the Vaccine and Biological Production Company No. 1 (Vabiotech), serta Pusat Penelitian dan Produksi Vaksin dan Biologi (Polyvac).
Jika disetujui oleh pihak berwenang, vaksin yang dikembangkan oleh IVAC dapat memasuki uji coba pada manusia mulai Maret tahun depan. Sementara Vabiotech mengatakan pihaknya akan meminta persetujuan untuk uji coba ke manusia pada awal 2021.
Secara global, sebelas vaksin yang beredar telah memasuki uji klinis fase tiga. Sebelum dapat memasuki uji klinis, vaksin harus melewati tahap pengembangan praklinis seperti penelitian dan pengujian laboratorium pada sel, kultur jaringan, dan subjek hewan. (HMP)
Discussion about this post