Daily News|Jakarta –Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan mobilitas masyarakat saat libur panjang Imlek 2021 tidak sebanyak masa libur-libur sebelumnya. Hal ini sejalan dengan penerapan PPKM mikro yang diberlakukan pemerintah di Jawa dan Bali.
“Kemarin kita imbau masa liburan kalau bisa mobilitas terbatas di rumah saja. Kita bersyukur liburan Imlek kemarin relatif kita lihat mobilitas tidak naik terlalu tinggi,” ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Sabtu (20/2).
Meski demikian, Kemenkes masih akan tetap memantau perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia dalam beberapa pekan ke depan. Terutama apakah ada penambahan kasus harian corona, mengingat masa inkubasi virus Sars-CoV-2 biasanya 10-14 hari.
“Nanti kita lihat 2 minggu ke depan dampaknya seperti apa, tapi insyallah tidak terlalu tinggi [kenaikan kasus corona],” kata dia.
Sementara itu, Budi mengingatkan warga agar lebih baik tidak bepergian pada masa libur panjang Idul Fitri nanti. Ia meminta masyarakat belajar dari pengalaman libur panjang sebelumnya, di saat mobilitas tinggi mengakibatkan kasus positif COVID-19 naik drastis.
Seperti, misalnya, libur Lebaran 2020, libur Idul Adha, dan Kemerdekaan Agustus-September, libur panjang akhir Oktober, hingga Natal dan Tahun Baru kemarin.
“Liburan besar berikutnya, libur Lebaran, tolong diimbau kalau bisa kita dilakukan terbatas saja di rumah. Karena jangan sampai yang sudah kita lakukan bagus harus kita ulangi,” jelas Budi Gunadi.
“Ada kenaikan kasus konfirmasi 34 persen lagi, tekanan rumah sakit lagi, ada banyak tenaga kesehatan lagi. Dengan cara kita batasi pergerakan saat liburan nanti,” tutup dia.
PPKM mikro diputuskan untuk diperpanjang oleh pemerintah untuk terus menekan laju penyebaran virus corona. Data selama 5 pekan pelaksanaan PPKM menunjukkan kasus aktif corona di Indonesia menghasilkan tren positif, yakni turun 17,27 persen. (DJP)
Discussion about this post