Daily News|Jakarta – Sebagian warga Indonesia sukanya memang panikan. Apalagi setelah ada empat warga yang dinyatakan positif tertular Covid-19. Mereka melakukan berbagai hal yang biasanya jarang dilakukan.
Misalnya memborong masker, memborong makanan cepat saji, sampai membeli cairan pembersih tangan secara berlebihan untuk ditampung di rumah.
Di Solo misalnya, saking paniknya, sebagian warga menjadi rajin minum jamu tradisional.
Karena konsumsi mendadak meningkat, harga bahan baku jamu, seperti empon-empon, di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, melambung dalam dua pekan terakhir. Harga empon-empon menjadi mahal semenjak ada informasi yang menyebutkan jamu tradisional dapat menanggulangi penularan Virus Corona.
“Sejak dua minggu terakhir penjualan meningkat, banyak yang tiba-tiba nyari empon-empon. Dan harganya mulai naik sedikit-sedikit sampai akhirnya jadi dua lali lipat dibandingkan hari biasanya,” ujar pedagang empon-empon di Pasar Gede, Sartini (52).
Empon-empon yang laku keras yaitu Jahe, kunir, Temulawak, kayu manis, sere, kunyit. Harga Jahe saat ini mencapai Rp40 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.
Sedangkan sere, Temulawak, dan kunyit harganya Rp12 ribu per kilogram,
“Kalau stok dari petani masih ada hanya saja harganya memang naik dari sananya. Semenjak ramai banyak yang nyari empon-empon setiap hari pasti ada saja yang kehabisan karena banyak yang nyari khususnya Jahe yang emprit paling pasti habis meski setiap hari selalu kulakan,” kata Sartini.
Pedagang di Solo biasa belanja empon-empon dari petani Karanganyar, Wonogiri, dan Boyolali. (DJP)
Discussion about this post