“Untuk bertahan hidup, kita memerlukan empat kali pelukan dalam sehari. Untuk kesehatan, kita perlu delapan kali pelukan per hari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 kali pelukan per hari,” kata Virginia Satir, penulis AS, yang juga terapis keluarga kepada lifepositive.com..
Terapi pelukan, menurutnya, hampir setara dengan terapi jalan kaki. Terapi pelukan dapat meningkatkan keseimbangan tubuh, sehingga kesehatan terjaga. Dengan begitu, berpelukan akan mengurangi tingkat stres akibat berbagai persoalan yang kompleks dalam kehidupan modern kini.
Betulkah berpelukan memiliki kekuatan yang begitu hebat, sehingga kita bisa lebih sehat, panjang umur, dan awet muda?
Cobalah Anda tanyakan pada diri sendiri kapan terakhir kali Anda memeluk seseorang, atau seseorang memeluk Anda.
Mungkin ada di antara Anda yang menjawab tidak pernah. Jika belakangan ini tidak pernah, apa yang Anda rasakan selama ini? Apakah Anda sering sakit-sakitan, sering depresi, stres, sakit kepala, marah-marah, misalnya?
Jika jawaban Anda “ya”, cobalah Anda mencari seseorang untuk dipeluk, terutama orang yang dekat secara emosional dengan Anda. Pelukan di sini tentu bukan sekadar berjabat tangan, atau bersentuhan pipi kiri dan kanan. seperti dalam tradisi masyarakat tertentu yang dilakukan saat pesta atau pertama kali berjumpa. Itu namanya “pelukan sosial”.
Pelukan yang dimaksud adalah tubuh saling berangkulan dengan perasaan intens dan saling mengikat. Rasakan, saat kita saling berpelukan, kita akan merasakan tubuh kita aman, perasaan damai, dan tenang.
Tumbuh Lebih Sehat
“Tentu, sekadar berjabat tangan dan saling bersentuhan pipi kiri dan pipi kanan pun ada manfaatnya. Ada kehangatan yang terasa.
Namun bila dilakukan lebih dari itu, yaitu dengan berpelukan erat, akan lebih bermanfaat. Kualitas dampak terapeutiknya lebih tinggi,“ ujar Dr Bhagat, salah satu doktor yang meneliti pengaruh berpelukan di India.
Diharapkan, masyarakat mengerti manfaat bersentuhan dan berpelukan, sehingga pasangan suami-istri semakin sering berpelukan dan bersentuhan. Juga, makin sering memeluk anak-anak mereka.
Seluruh bagian kulit kita memiliki saraf perasa. Dari ujung kaki sampai kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan, saat bayi masih di dalam kandungan pun, meski dilindungi air ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan tumbuh menjadi bayi yang sehat, dengan pertumbuhan yang bagus. Selain itu, secara psikis bayi akan bertumbuh menjadi pribadi yang penyayang.
Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh kedua orangtuanya akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan merasa nyaman, sehingga mereka memiliki rasa percaya diri. Pertumbuhan dan kesehatan mereka pun lebih bagus dibanding anak-anak yang jarang disentuh, dipeluk, dan dibelai.
Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan dirasa sangat berarti. Apalagi saat depresi atau stres akibat kehilangan sesuatu atau akibat tekanan pekerjaan.
Dengan berpelukan, orang dewasa akan merasa ada yang peduli, mencintai, dan membutuhkannya. Sekujur kulit kita sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan erat.
Pelukan: CaraTransformasi
Seorang master reiki di Mumbai, India, berkata,” Pelukan salah satu cara untuk bertransformasi. Lewat pelukan, satu pribadi dengan pribadi lain akan semakin dekat. Maka, jika hubungan Anda dengan seseorang renggang, salah satu cara agar hubungan itu menghangat adalah memeluknya.
Juga, jika rumah tangga Anda di ambang kehancuran, cobalah peluk pasangan Anda 20 kali sehari. “Dengan begitu, saya yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia, sehat, awet muda, dan akan terhindar dari depresi.
Pun, jika bayi atau anak-anak Anda rewel atau sakit, jangan biarkan mereka sendirian. Peluklah mereka. Dengan cara dipeluk, mereka akan merasa nyaman, sehingga kekebalan tubuh mereka akan lebih baik, dan kondisi kesehatan mereka akan jauh lebih baik.
Tentu, Anda sendiri sebagai orang tua akan mendapatkan dampak positif lewat terapi pelukan. Anda akan jauh lebih sehat, muda, dan terbebas dari depresi.
Boneka kesayangan anak-anak Anda tak bisa mengalahkan pelukan Anda. Meski boneka itu harganya mahal dan mainan yang amat diinginkannya, bagi anak-anak pelukan orangtua jauh lebih berarti dibanding apa pun.
Pelukan bisa menyembuhkan sakit fisik dan psikis.
Bahkan Dampak positif yang dihasilkan lewat pelukan dapat membantu mengurangi rasa sakit.
Beberapa penyakit parah seringkali membuat penderitanya frustrasi, marah, dan bahkan mungkin pesimistis penyakitnya tak mungkin bisa sembuh. Lewat pelukan, pasien yang frustrasi ini akan merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien, sehingga yang tadinya ia pesimistis akan berubah menjadi optimistis. Apalagi jika sang pasien mendapatkan pelukan dari orang yang dicintainya.
Cinta adalah kekuatan yang mahadahsyat, dan pelukan salah satu cara untuk menyatakan atau mengekspresikan cinta, atau wujud konkret cinta itu sendiri.
Berpelukan, Yuk
Berbagai penelitian menunjukkan, terapi pelukan bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikis, serta dapat mengatasi stres, depresi dan lain-lain. Orang yang dipeluk dan yang memeluk akan merasakan adanya kekuatan cinta yang memancar dan mengelilingi mereka. Kekuatan ini yang membuat kekebalan tubuh kita meningkat.
Melepaskan Oxytocin
Kenapa manfaat pelukan begitu hebat? Sebab, saat kita berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta. Hormon ini membuat jantung dan pikiran sehat. Dampaknya juga sangat menyehatkan tubuh kita.
Dalam kehidupan kita, hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika kehidupan keluarga kita sehat, tak sering diwarnai konflik apalagi kekerasan.
Sayangnya, masih banyak hubungan suami-istri yang kurang beruntung. Akibatnya, masih banyak pasangan yang tak sehat secara fisik maupun psikis. Akibatnya, mereka menjadi cepat tua, ringkih, dan sakit-sakitan.
Ada hasil penelitian, perempuan yang tak bahagia dalam kehidupan rumah tangganya memiliki kecenderungan terkena serangan jantung lebih tinggi.
Meningkatkan Oxytocin
Dr Harold Voth, psikiater senior di Kansas, Amerika Serikat, melakukan riset atas beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu:
- Membangun rasa percaya diri dan aman. Ini membantu komunikasi yang lebih baik dengan pasangan, dan lebih jujur terhadap pasangan.
- Berpelukan meningkatkan level oxytocin yang fungsinya menyembuhkan perasan merasa sendiri, terisolasi, marah, dan depresi
- Berpelukan memperkuat kekebalan tubuh, awet muda.
- Berpelukan meningkan rasa percaya diri, tidur lebih nyenyak, dan automatis lebih sehat.*com/Bewithclothing.com/Lifepositive.com/
Ahmad Nurullah
Discussion about this post