Daily News|Jakarta –Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan pergeseran waktu pemberian vaksin COvid-19 karena Presiden Joko Widodo menekankan prinsip kehati-hatian dalam mengimplementasikan vaksinasi kepada masyarakat.
Donnya menyebut Jokowi tak mau terburu-buru dalam pemberian vaksin Covid-19 tersebut.
“Kalaupun nanti ada perpanjangan atau penundaan itu berdasarkan prinsip kehati-hatian. Presiden tidak mau terburu-buru, nanti ada efek kurang baik,” kata Donny kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/11).
Donny memastikan proses pengawasan dalam mengadakan vaksin Covid-19 sudah sesuai dengan aturan berlaku. Menurutnya, pemerintah tinggal menunggu persiapan untuk penyebaran vaksin.
“Jadi semua persiapan sudah berjalan sebagaimana mestinya. Tentu saja ini tinggal menunggu waktu. Presiden meminta agar persiapan betul-betul matang dijalankan. Tentu saja efeknya diharapkan maksimal kesehatan publik,” ujarnya.
Donny mengatakan pemberian vaksin perlu dilakukan secara hati-hati karena berhubungan dengan hidup orang banyak. Ia menyebut harga vaksin Covid-19 juga harus terjangkau karena akan ada yang bersifat komersil.
“Karena ini menyangkut nyawa. Jadi kita menekan vaksin ini aman efektif dan paling penting harga terjangkau karena nanti ada komersial tapi harga tetap masuk akal,” katanya.
Pemberian vaksin Covid-19 yang sebelumnya direncanakan Desember 2020 dipastikan mundur. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menyatakan rencana vaksin Covid-19 bakal mundur pada Januari 2021.
Penny menyebut tertundanya pemberian vaksin Covid-19 tersebut lantaran emergency use of authorization (EUA) atau izin yang dikeluarkan untuk kepentingan mendesak tak mungkin diberikan akhir tahun ini.
“Kami sudah sampaikan pada pemerintah, bapak presiden, dan bapak menteri kesehatan bahwa data tidak bisa didapatkan untuk minggu ketiga Desember 2020, sehingga tidak bisa diberikan EUA pada Desember minggu kedua atau ketiga 2020,” ujar Penny dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (17/11).
Jokowi pun mengakui bahwa penyuntikan vaksin Covid-19 baru dapat dilakukan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Target ini mundur dari prediksi semula vaksinasi pada pekan ketiga Desember 2020. (DJP)
Discussion about this post