• Terkini
  • Trending
Pakar: Tes Antigen Disetujui WHO, Pemerintah Indonesia Perlu Gercep

Pakar: Tes Antigen Disetujui WHO, Pemerintah Indonesia Perlu Gercep

AS Tegaskan Siap Bantu Ukraina Perkuat Pertahanan

AS Tegaskan Siap Bantu Ukraina Perkuat Pertahanan

Selandia Baru Bakal Larang Total Penjualan Rokok

Selandia Baru Bakal Larang Total Penjualan Rokok

Vaksin Nusantara Dikembangkan di Amerika dan Diujicobakan di Indonesia

Vaksin Nusantara Dikembangkan di Amerika dan Diujicobakan di Indonesia

Uji Coba Rudal Pertahanan Udara Jarak Jauh Turki Sukses

Uji Coba Rudal Pertahanan Udara Jarak Jauh Turki Sukses

Rusia Hendak Blokir Laut Hitam, NATO Protes

Rusia Hendak Blokir Laut Hitam, NATO Protes

Rusia Berkomitmen untuk Solusi Damai di Ukraina

Rusia Berkomitmen untuk Solusi Damai di Ukraina

PAN Gabung Istana Ibarat Menumpang Kapal Bocor

PAN Gabung Istana Ibarat Menumpang Kapal Bocor

WNI Pemalsu Wine Mahal itu Dideportasi ke Indonesia

WNI Pemalsu Wine Mahal itu Dideportasi ke Indonesia

Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan Tanpa Persetujuan BPOM

Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan Tanpa Persetujuan BPOM

Pembunuh 51 Jemaah di Masjid Selandia Baru Minta Status Terorisnya Ditinjau

Pembunuh 51 Jemaah di Masjid Selandia Baru Minta Status Terorisnya Ditinjau

Sejumlah Tokoh Dukung BPOM, DPR Tuduh Mereka Bermain Politik

Sejumlah Tokoh Dukung BPOM, DPR Tuduh Mereka Bermain Politik

Dubes Saudi:  Insya Allah Tetap Ada Pelaksanaan Ibadah Haji di 2021

Dubes Saudi: Insya Allah Tetap Ada Pelaksanaan Ibadah Haji di 2021

  • Home
  • News
  • Tech
  • Kolom
  • Wisata
  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO
Selasa, 20 April 2021
Daily News Indonesia
  • Home
  • News
    • Semua
    • Ekonomi
    • Hallo Mancanegara
    • Hukum
    • Megapolitan
    • Politik
    PAN Gabung Istana Ibarat Menumpang Kapal Bocor

    PAN Gabung Istana Ibarat Menumpang Kapal Bocor

    Dua Tersangka Kasus Unlawful Killing Laskar FPI Masih Anggota Polri

    Dua Tersangka Kasus Unlawful Killing Laskar FPI Masih Anggota Polri

    Sepanjang 2021, Sebanyak 1.125 Bencana Alam Terjadi di Tanah Air

    Sepanjang 2021, Sebanyak 1.125 Bencana Alam Terjadi di Tanah Air

    Reshuffle, Menteri Non-parpol Bakal Didepak?

    Reshuffle, Menteri Non-parpol Bakal Didepak?

    Lambang dan Bendera Partai Demokrat itu Ciptaan SBY

    Lambang dan Bendera Partai Demokrat itu Ciptaan SBY

    Pengamat: Ahok Jadi Menteri? Karir Politiknya Sudah Selesai

    Pengamat: Ahok Jadi Menteri? Karir Politiknya Sudah Selesai

    Menyerang HRS, Bima Arya Dihajar Netizen

    Menyerang HRS, Bima Arya Dihajar Netizen

    Tanpa Listrik, Smelter Nikel PT Antam Tbk Senilai Rp 3,5 Triliun Mangkrak

    Tanpa Listrik, Smelter Nikel PT Antam Tbk Senilai Rp 3,5 Triliun Mangkrak

    Kapustanas: TNI Beresiko Menanggung Dosa Besar Sejarah Hancurnya Bangsa Indonesia

    Kapustanas: TNI Beresiko Menanggung Dosa Besar Sejarah Hancurnya Bangsa Indonesia

    PPP: Ali Ngabalin Sedang Excited, Mendramatisir Reshuffle

    PPP: Ali Ngabalin Sedang Excited, Mendramatisir Reshuffle

  • Tech
    • Semua
    • Apps
    • Mobile
    • Sains
    Akun Resmi Medsos Ustaz Abdul Somad Kembali Lenyap

    Akun Resmi Medsos Ustaz Abdul Somad Kembali Lenyap

    Akun Medsos Ditegur Polisi SiberAkun Medsos Ditegur Polisi Siber

    Akun Medsos Ditegur Polisi SiberAkun Medsos Ditegur Polisi Siber

    Konten Seronok: TikTok Diarang Pakistan

    Konten Seronok: TikTok Diarang Pakistan

    Abaikan Seruan Demo Anti-Kremlin, Rusia Gugat Google & TikTok

    Abaikan Seruan Demo Anti-Kremlin, Rusia Gugat Google & TikTok

    Twitter akan Tutup Akun Pembuat Hoaks

    Twitter akan Tutup Akun Pembuat Hoaks

    WhatsApp Mulai Blokir Pesan Jika Tak Penuhi Syarat dan Ketentuan Baru

    WhatsApp Mulai Blokir Pesan Jika Tak Penuhi Syarat dan Ketentuan Baru

    Penahanan Pendiri Pasar Muamalah Zaim Saidi Diperpanjang

    Penahanan Pendiri Pasar Muamalah Zaim Saidi Diperpanjang

    Misi UEA Tiba di Planet Mars

    Misi UEA Tiba di Planet Mars

    Yang Dicari Cleopatra, Malah Temukan Mumi Berlidah Emas

    Yang Dicari Cleopatra, Malah Temukan Mumi Berlidah Emas

    Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi, Ini Penjelasan Lapan

    Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi, Ini Penjelasan Lapan

  • Kolom
    • Semua
    • Duta Islam
    • Haz Pohan
    • Hersubeno Arief
    • M. Mufti Mubarok
    • Ustad Fahmi
    • Utteng
    Demokrat Dekat dengan Pemilih Islam, Seberapa Dekat?

    Demokrat Dekat dengan Pemilih Islam, Seberapa Dekat?

    Menyikapi bom bunuh diri Makassar

    Menyikapi bom bunuh diri Makassar

    Orwelism Mengancam Indonesia

    Orwelism Mengancam Indonesia

    ISRA’ MI’RAJ DI ERA COVID 19

    ISRA’ MI’RAJ DI ERA COVID 19

    ISRA’ MI’RAJ DI ERA COVID- 02

    ISRA’ MI’RAJ DI ERA COVID- 02

    ASEAN dan Krisis Myanmar

    ASEAN dan Krisis Myanmar

    The New Istiqlal

    The New Istiqlal

    Muslim Amerika dan issu Palestina

    Muslim Amerika dan issu Palestina

    Ketika segalanya dipolitisir!

    Ketika segalanya dipolitisir!

    Militer dalam Politik Myanmar

    Militer dalam Politik Myanmar

  • Wisata
    • Semua
    • Kuliner
    • Travel
    Kunjungan Wisman ke Sumut Bulan Januari Hanya 8 Orang

    Kunjungan Wisman ke Sumut Bulan Januari Hanya 8 Orang

    Wisata Halal: Mengapa Khawatir?

    Wisata Halal: Mengapa Khawatir?

    Turis Cina Tak Datang, Pariwisata Melempem

    Turis Cina Tak Datang, Pariwisata Melempem

    Terkubur 2000 Tahun, Kedai ‘Fastfood’ di Pompeii Siap Dibuka

    Terkubur 2000 Tahun, Kedai ‘Fastfood’ di Pompeii Siap Dibuka

    Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Anjlok 76 Persen

    Kunjungan Wisatawan ke Kamboja Anjlok 76 Persen

    Turki: Kunjungan Terlaris Turis Indonesia

    Turki: Kunjungan Terlaris Turis Indonesia

    Libur Bersama: Penumpang KA Melonjak 73 Persen

    Libur Bersama: Penumpang KA Melonjak 73 Persen

    Saat Libur: AP II Mencatat 344 Ribu Pelancong

    Saat Libur: AP II Mencatat 344 Ribu Pelancong

    Wisata di Bali Mulai Pulih: Lebih 9 Ribu Sehari

    Wisata di Bali Mulai Pulih: Lebih 9 Ribu Sehari

    95 Persen Travel Bureau ‘Tiarap’

    95 Persen Travel Bureau ‘Tiarap’

  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kesehatan

Pakar: Tes Antigen Disetujui WHO, Pemerintah Indonesia Perlu Gercep

5 Oktober 2020
di Kesehatan
3 min read
2
0
Pakar: Tes Antigen Disetujui WHO, Pemerintah Indonesia Perlu Gercep
4
BAGIKAN
12
DILIHAT
Share on FacebookShare on Twitter

Daily News|Jakarta –Pakar kesehatan meminta pemerintah Indonesia “agresif” menyediakan tes cepat antigen, yang telah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk digunakan secara darurat di negara-negara dengan jumlah tes polymerase chain reaction (PCR) yang rendah.

Saat ini, pemerintah mengatakan masih meminta WHO mempertimbangkan Indonesia sebagai salah satu negara penerima tes cepat antigen dengan harga murah, yang rencananya akan disediakan oleh organisasi itu.

Belum ada rencana jelas mengenai berapa banyak alat tes antigen yang akan dibeli pemerintah secara mandiri tanpa subsidi, meski Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan jumlah tes Covid-19 yang rendah di dunia.

‘Belum menentukan’

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan WHO, terkait rencana badan itu menyediakan 120 juta tes cepat antigen dengan harga terjangkau bagi negara-negara berpenghasilan kecil hingga menengah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah sudah berbicara dengan perwakilan WHO di Indonesia.

“Kami telah berkomunikasi dengan perwakilan WHO yang ada di Indonesia, dan kami juga mohon untuk bisa dapat dipertimbangkan untuk bisa mendapatkan bantuan dari WHO untuk tes cepat ini, agar kita bisa mendeteksi lebih cepat dari kasus atau masyarakat yang menderita Covid,” kata Wiku dalam konferensi pers Kamis (01/10).

Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelumnya mengatakan tes antigen, yang bisa mengeluarkan hasil dalam waktu 15 sampai 30 menit, dihargai sekitar US$5 atau Rp74.000 per unitnya, sehingga jauh lebih murah dari tes PCR.

  WHO: Pandemi Global Memburuk

Dua tes antigen, merek Abbott (Amerika Serikat) and SD Biosensor (Korea Selatan), rencananya akan didistribusikan WHO ke sejumlah negara atas kerja sama dengan berbagai lembaga, seperti Bill & Melinda Gates Foundation.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah pemerintah berencana membeli tes antigen secara mandiri tanpa subsidi WHO, serta berapa banyak tes antigen yang akan diadakan pemerintah, Wiku, dalam pernyataan tertulisnya, mengatakan pemerintah belum menentukan hal tersebut.

Ia menambahkan pemerintah akan meninjau produk-produk tes antigen yang ada, termasuk yang tengah dikembangkan Universitas Padjajaran, Bandung.

Ketua Sub-Bidang Dukungan Logistik Medis Satgas Penanganan Covid-19, Brigjen Agung Hermawanto, mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya sudah pernah membeli sekitar 250.000 alat tes cepat antigen merek SD BioSensor.

Merek itu, katanya sudah mendapat izin edar di Indonesia, dan sudah pernah didistribusikan BNPB ke sejumlah daerah yang kesulitan melakukan tes, salah satunya ke Nias.

‘Lebih agresif, proaktif’

Menanggapi itu, Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dr. Tonang Dwi Aryanto, mengatakan pemerintah perlu “agresif dalam membeli tes antigen”, mengingat capaian tes Covid-19 Indonesia yang masih rendah.

Ia juga merujuk rilis Kementerian Keuangan Rabu (30/09) lalu untuk memperkuat argumennya bahwa Indonesia seharusnya bisa membeli tes antigen secara mandiri.

“Bicara mengenai kebutuhan, ya karena ini butuh ya menurut saya harus dilakukan. Toh kita tahu bahwa serapan anggaran Covid untuk bidang kesehatan baru 25%.

  WHO: Thailand Berhasil Kendalikan Covid-19

“Mengapa tidak kita gunakan untuk membeli rapid test antigen? Menurut saya kita harus dalam posisi untuk segera mengadakan, tidak harus menunggu nyuwun sewu harga murah, kalau fine ya beli karena kita butuh… Agresif lah, istilahnya, proaktif untuk berusaha mengadakan,” ujarnya.

Tes antigen disebut lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi.

Ia juga memberi rekomendasi pada pemerintah untuk memperlakukan siapa pun yang hasil tes antigennya reaktif sebagai pasien Covid-19.

Saat ini, Indonesia baru melakukan tes terhadap sekitar dua juta orang dari total sekitar 270 juta penduduk, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah tes terendah di dunia, hal yang diakui pula oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa September lalu.

PERIKLANAN

Padahal, tanpa jumlah tes yang cukup, Tonang mengatakan data yang ada semestinya belum bisa digunakan sebagai basis pemerintah mengambil kebijakan.

Meski begitu, Tonang menekankan, standar utama pengetesan Covid-19 tetaplah PCR, dan pemerintah harus sebisa mungkin meningkatkan kapasitasnya dalam melakukan tes jenis itu.

‘Hati-hati’

Di sisi lain, pakar biologi molekuler, Achmad Rusdjan Utomo, menyarankan pemerintah untuk terlebih dulu memverifikasi efektivitas alat tes antigen yang direkomendasikan WHO.

Pakar menyarankan pemerintah untuk tetap menguji ulang alat-alat uji tes antigen yang telah direkomendasikan WHO.

“Coba tunjuk dong Universitas Padjajaran atau Libangkes, coba kita [uji] ulang, nggak perlu banyak, paling pakai 30 sampel positif dan negatif, bener nggak [tesnya efektif] seperti yang diklaim.

  WHO Khawatir Gelombang Ketiga Covid-19 Merebak

“Ini kan konsep kehati-hatian ya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan ketika sudah mengadakan tes antigen itu, pemerintah perlu memastikan masyarakat tidak membeli alat tes itu secara mandiri, sebagaimana yang marak terjadi pada tes rapid antibodi.

Hal itu, katanya, akan menyebabkan hasil tes tak terekam oleh pemerintah sehingga tak mendukung upaya pengendalian wabah.

Apa beda rapid test antigen dan antibodi?

Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO untuk Gender dan Kepemudaan, Diah Saminarsih, menjelaskan tes antigen dapat mendeteksi protein virus corona saat virus di tubuh seseorang berada di tingkat paling menular.

“Tes itu tepatnya bisa digunakan sebagai alat deteksi dini,” katanya.

Rapid test antibodi disebut tak efektif mendeteksi saat-saat awal seseorang terinfeksi virus corona.

Sementara, tes rapid antibodi mendeteksi antibodi seseorang setelah beberapa waktu melawan virus, dan tak efektif mendeteksi saat-saat awal seseorang terinfeksi virus corona.

Sementara itu, PCR, yang disebut sebagai standar pengetesan Covid-19, bisa mendeteksi material genetik virus yang jumlahnya kecil, sehingga seseorang dapat terus mendapat hasil positif Covid-19 setelah virus dalam tubuhnya sudah tidak memiliki daya menginfeksi. (DJP)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Skype(Membuka di jendela yang baru)
Tags: PakarPakar kesehatanpemerintah IndonesiaTes Antigentes cepat antigenWHO
Bagikan2Tweet1
Sebelumnya

Bila Kandidat Presiden AS Meninggal atau Tak Berdaya

Selanjutnya

Danau Sentani Surut, Benda Megalitik Terlihat Jelas

Berkaitan Posts

Pakar: SP3 BLBI Jadi Preseden Kasus Korupsi Besar

Pakar: SP3 BLBI Jadi Preseden Kasus Korupsi Besar

Daily News|Jakarta - Presiden RI Joko Widodo membentuk Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia berdasarkan Keputusan...

Pakar: Terjadi Penurunan Permukaan Tanah di Titik Nol IKN

Pakar: Terjadi Penurunan Permukaan Tanah di Titik Nol IKN

Daily News|Jakarta - Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, meminta pemerintah meninjau ulang titik nol lokasi Istana Negara di...

Pakar: Jika Amandemen Disetujui Apakah Jokowi Berubah Sikap?

Pakar: Jika Amandemen Disetujui Apakah Jokowi Berubah Sikap?

Daily News|Jakarta – Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas Feri Amsari menyangsikan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal masa...

Pakar: Pembunuhan 6 Laskar FPI Pelanggaran HAM Berat

Pakar: Pembunuhan 6 Laskar FPI Pelanggaran HAM Berat

Daily News|Jakarta –Pakar Hukum Pidana Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Prof Mudzakir mendukung langkah Amien Rais dkk yang mengusulkan ke...

WHO Prediksi Pandemi COVID-19 Belum Berakhir di 2021

WHO Prediksi Pandemi COVID-19 Belum Berakhir di 2021

Daily News|Jakarta –Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan menyatakan tidak realistis untuk berpikir akhir tahun 2021 ini pandemi COVID-19 akan selesai....

WHO Berencana Kembali Kirim Tim ke China

WHO Berencana Kembali Kirim Tim ke China

Daily News|Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana untuk melakukan kunjungan tim ahli baru ke China untuk mempelajari asal-usul Covid-19....

Selanjutnya
Danau Sentani Surut, Benda Megalitik Terlihat Jelas

Danau Sentani Surut, Benda Megalitik Terlihat Jelas

Cawalkot PDIP di Pasuruan Janji Terapkan Ekasila

Cawalkot PDIP di Pasuruan Janji Terapkan Ekasila

Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan

Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia

Copyright ©2019 Daily News Indonesia

NAVIGASI

  • Tentang DNI
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Periklanan
  • Indeks
  • Kontak DNI

IKUTI KAMI

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • News
  • Tech
  • Kolom
  • Wisata
  • Convergence
    • DN-TV
    • DN-RADIO
    • DN-PAPER
    • DN-MEDSOS
    • DN-EO

Copyright ©2019 Daily News Indonesia

Silakan Login

Lupa Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In