Daily News|Jakarta – Kurang tidur memang meningkatkan risiko kesehatan terutama penyakit jantung. Namun ternyata ada faktor lain yang ikut berkontribusi yaitu tingkat penghasilan.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Circulation milik American Heart Association menjelaskan kelas sosioekonomi seseorang lebih berisiko terkena penyakit jantung dibanding seseorang dengan kondisi keuangan yang baik.
Para peneliti menganaliss data dari 111.205 partisipan dari delapan penelitian kohort berbeda di empat negara: Prancis, Inggris, Swiss, dan Portugal. Tim ini membagikan para partisipan pada kelas sosioekonomi berbeda: penghasilan rendah, menengah, dan tinggi. Semuanya berdasarkan pekerjaan serta pekerjaan ayah mereka.
Selain data dari penelitian sebelumnya dan laporan mandiri para partisipan, para peneliti juga memiliki akses ke sejarah penyakit jantung dan kejadian penyakit jantung seperti serangan jantung dari setiap partisipan. Mereka juga melihat durasi tidur para partisipan yang dibagi menjadi tiga: tidur pendek (kurang dari enam jam), tidur yang direkomendasikan (6-8,5 jam), dan tidur panjang (lebih dari 8,5 jam).
Hasilnya memang menunjukkan bahwa kurang tidur pada orang dengan penghasilan rendah lebih berisiko terkena penyakit jantung. Namun hasil ini bervariasi untuk setiap jenis kelamin. Bagi pria berpenghasilan rendah, kurang tidur memang menaikkan risiko penyakit jantung. Namun pada wanita, hal itu tidak berkaitan dan diperkirakan karena banyaknya beban yang ditanggung wanita di luar pekerjaan profesionalnya. (EJP)
Sumber: Medical News Today
Discussion about this post