Daily News|Jakarta –Korea Selatan mencatat jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) terendah sejak Februari 2020. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) melaporkan 47 kasus baru pada Senin (6/4). Ini merupakan kali pertama jumlah kasus turun di bawah angka 50 sejak 18 Februari.
Namun, Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Ganlip mengatakan capaian jumlah kasus di bawah 50 dalam satu hari masih belum cukup untuk menyimpulkan bahwa tren kasus baru Covid-19 di Korsel sedang dalam kondisi menurun. Ia juga mencatat terdapat jumlah pengujian selama akhir pekan.
“Masih terlalu dini. Tujuan kami adalah untuk dapat mengendalikan infeksi sedemikian rupa sehingga sistem kesehatan dan medis kita, termasuk personel dan orang sakit, dapat menanganinya pada tingkat yang biasa,” ujar Kim sebagaimana dilansir dar CNN.
Sebelumnya, Korea Selatan telah memutuskan untuk memperpanjang kebijakan menjaga jarak sosial (social distancing) pada Sabtu (4/4) selama dua pekan, hingga 19 April 2020.
Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun menyebutkan perpanjangan kebijakan jarak sosial dua minggu itu untuk menjaga jumlah kasus infeksi harian tetap di bawah jumlah 50.
“Kami tidak memiliki alternatif selain memperpanjang (kebijakan jaga jarak) karena kami cukup yakin bahwa infeksi akan menyebar lebih lanjut jika kami menurunkan penjagaan kami,” kata Chung sebagaimana dilansir dari South China Morning Post.
Chung mengatakan bahwa semua fasilitas keagamaan, pusat kebugaran di luar maupun di dalam ruangan, serta fasilitas rekreasi seperti bar dan ruang karaoke juga akan ditutup selama dua minggu.
“Saya tidak suka membayangkannya tetapi jika virus menyebar luas di daerah ibu kota, krisis yang dialami banyak negara Eropa sekarang juga dapat menimpa kita,” ujarnya.
Sejauh ini, Korea Selatan telah melaporkan 10.284 kasus yang dikonfirmasi dan 186 kematian akibat virus corona. Sementara 6.598 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. (HMP)
Discussion about this post