Daily News|Jakarta – Faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe-2 adalah karena konsumsi gula yang terlalu tinggi. Namun tampaknya tingkat gula dalam darah belum memberikan penjelasan penuh mengenai risiko terkena penyakit ini.
Para peneliti memahami bahwa sebagian orang akan mengalami resistensi insulin dan mengidap diabetes tipe-2 walau tingkat gula dalam darah mereka normal. Faktor lain seperti lemak ternyata memiliki peran yang memicu penyakit ini.
Proses yang mengarah pada perkembangan diabetes tipe-2 ini melibatkan sel pankreatik bernama sel beta, yang memulai produksi insulin berlebihan. Insulin sendiri diperlukan untuk menyeimbangkan glukosa dalam darah. Produksi insulin berlebihan terjadi karena resistensi insulin karena seringnya tingkat gula dalam darah yang terlalu tinggi. Karenanya, badan semakin “kebal” efek insulin sehingga kadar yang diperlukan semakin tinggi untuk menyeimbangkan tingkat gula dalam darah.
Hanya saja, ada yang belum bisa dijelaskan pada teori ini. Sel beta ternyata terus memproduksi insulin berlebihan bahkan ketika terisolasi, yaitu tanpa adanya pengaruh tingginya kadar glukosa dalam darah.
Menurut para peneliti dari UCLA dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan, asam lemak tampaknya yang menjadi pemicu utama pada tahap awal penyakit ini sehingga membuat produksi insulin berlebihan terlepas tinggi atau rendahnya tingkat gula dalam darah. Kuncinya terletak pada “kebocoran proton” yang melibatkan protein bernama CypD dengan dorongan asam lemak.
Hal ini terlihat pada eksperimen dengan tikus dengan tingkat glukosa normal. Pada dasarnya, asam lemak saja tidak memicu produksi insulin berlebihan pada binatang sehat. Menariknya lagi, tikus yang mengalami obesitas tidak mengalami produksi insulin berlebihan tanpa gen CypD tadi. Maka peran asam lemak dengan protein CypD tadi yang mendorong produksi insulin berlebihan sehingga mengarah pada perkembangan diabetes tipe-2.
Tentunya bukan berarti konsumsi gula tidak berpengaruh sama sekali. Perlu diwaspadai bahwa sebagian besar makanan dan minuman dengan kandungan gula cukup tinggi berkaitan dengan meningkatnya risiko mengalami obesitas. Maka tetap perlu memperhatikan diet serta aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran supaya terhindar dari diabetes maupun penyakit lainnya. (EJP)
Sumber: UCLA
Discussion about this post