Daily News | Jakarta – Wakil Presiden Taiwan William Lai ke Amerika Serikat (AS) singgah di New York sebelum melanjutkan perjalanan untuk menghadiri pelantikan Presiden Paraguay. Seseorang yang mengetahui rencana perjalanan tersebut mengatakan bahwa Lai akan mengundang warga Taiwan di luar negeri selama singgah di New York. Di situ juga ia akan berpidato.
Di New York, wapres Lai i tidak akan bertemu dengan anggota parlemen AS, kata orang tersebut, dan menambahkan bahwa Lai akan menjaga kunjungannya “tetap sederhana”, sejalan dengan posisi bersama Taipei dan Washington untuk “bersama-sama mengelola risiko ketika menghadapi wilayah otoriter pada saat yang sensitif ini”.
Lai yang diterima oleh para pendukungnya yang melambaikan bendera ketika ia tiba di hotelnya di New York, menulis di platform media sosial X bahwa ia “tidak sabar untuk bertemu dengan teman-temannya dan menghadiri program transit di New York”.
Kementerian Luar Negeri China pada Minggu (13/8) mengutuk kunjugan William Lai yang tiba di New York, Amerika Serikat (AS) untuk transit dalam perjalanan ke Paraguay.
China menyebut Lai sebagai pembuat onar yang terus-menerus. Lai sendiri tiba di New York pada Sabtu (12/8) dalam perjalanan ke Paraguay untuk menghadiri pelantikan Presiden Paraguay Santiago Pena pada 15 Agustus 2024.
Paraguay adalah satu-satunya sekutu diplomatik Taiwan di Amerika Selatan. Dalam pernyataan yang dibagikan di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Lai mengatakan dia “senang tiba” di New York, yang disebutnya sebagai sebuah ikon kebebasan, demokrasi, dan kesempatan.
Seperti dilansir CNN, Menjelang kedatangan Lai, pejabat pemerintah AS mengatakan mereka mengharapkan transitnya calon presiden Taiwan itu terjadi tanpa insiden.
“Transit pejabat senior ini tidak resmi, sesuai dengan kebijakan US One China kami,” kata seorang pejabat senior administrasi kepada CNN pada 16 Juli, yang menyebut transit seperti itu cukup umum.
Lai sendiri terakhir transit di AS pada Januari 2022.
Partai Komunis China yang berkuasa mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, meskipun tidak pernah menguasainya, dan tidak meninggalkan penggunaan kekuatan untuk merebut pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Tak lama setelah kedatangan Lai, Kementerian Luar Negeri China mengatakan dengan tegas menentang setiap interaksi resmi antara AS dan Taiwan dan setiap tindakan “separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ ke AS.”
“China menyesalkan dan mengutuk keras keputusan AS untuk mengatur apa yang disebut ‘persinggahan’,” bunyi sebuah pernyataan Kemenlu China.
“Lai berpegang teguh pada posisi separatis untuk ‘kemerdekaan Taiwan’. Dia adalah pembuat onar terus menerus, “lanjut pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri China juga mengatakan Taiwan adalah “inti dari kepentingan inti China” dan mendesak AS untuk mematuhi prinsip kebijakan One China. Kemenlu China juga menyatakan mengikuti dengan cermat perkembangan dan akan mengambil langkah tegas dan kuat untuk menjaga kedaulatannya dan keutuhan wilayahnya.
Alih-alih transit, perjalanan pejabat Taiwan ke AS bisa dianggap kunjungan karena AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan pemerintah Taiwan dan persinggahan dilakukan sebagai bagian dari perjalanan tidak resmi dalam perjalanan ke tujuan lain.
Lai dijadwalkan transit melalui San Francisco pada 16 Agustus 2023 sekembalinya ke Taipei, kata wakil menteri luar negeri Taiwan Alexander Yui dalam jumpa pers awal bulan ini.
Laura Rosenberger, ketua American Institute di Taiwan (AIT), sebuah lembaga nirlaba milik pemerintah Amerika Serikat yang menjalankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan, mengatakan lewat X bahwa ia akan bertemu dengan Lai di San Fransisco usai kunjungannya ke Paraguay.
Cina kemungkinan akan meluncurkan latihan militer minggu ini di dekat Taiwan, menggunakan persinggahan Lai di AS sebagai dalih untuk mengintimidasi para pemilih menjelang pemilu tahun depan dan membuat mereka, “takut akan perang”, kata para pejabat Taiwan.
Pada Ahad (13/8/2023), Komando Pertunjukan Timur Tentara Pembebasan Rakyat Cina, yang bertanggung jawab atas wilayah di sekitar Taiwan, memposting di akun WeChat-nya sebuah video pendek tentang jet tempur yang sedang berlatih pertempuran udara di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Komando ini menyebut bahwa pasukannya baru-baru ini telah terlibat dalam “pelatihan penerbangan dengan intensitas tinggi”.
“Kami memperhatikan pelatihan harian, membangun lingkungan tempur yang sebenarnya dan memperlakukan setiap lepas landas ke langit sebagai pertempuran yang sebenarnya,” kata seorang komandan yang namanya tidak disebutkan.
Perjalanan transit Lai dilakukan ketika Beijing dan Washington sedang berusaha memperbaiki hubungan. Hal ini termasuk prospek kunjungan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi ke AS, yang dapat membuka jalan bagi pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin Cina, Xi Jinping tahun ini.
Cina telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan selama tiga tahun terakhir, untuk memaksa pulau tersebut menerima Beijing. Pada bulan April, Cina menggelar latihan perang di sekitar Taiwan sebagai tanggapan marah terhadap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California, sebelum akhirnya ia melakukan perjalanan pulang ke Taipei setelah kunjungannya ke Amerika Tengah Tengah. (HMP)
Discussion about this post