Daily News|Jakarta – Ratu Elizabeth II “kecewa berat” dengan Pangeran Harry atas kritik “sangat personal” tentang Keluarga Kerajaan Inggris.
Sementara Pangeran Charles ingin mencoba rekonsiliasi dengan putranya itu. Keluarga kerajaan Inggris telah diguncang oleh pernyataan Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle dalam wawancara Oprah Winfrey pada Maret lalu.
Kemudian belum lama ini, pria berusia 36 tahun itu berbicara kepada Dax Shepard di podcast Armchair Expert bahwa hidupnya seperti The Trauman Show dan ia merasa “lebih bebas” sejak pindak ke AS.
Duke of Sussex juga mengatakan dia pindah ke AS bersama Meghan dan bayi laki-lakinya Archie untuk menghindari “rasa sakit genetik” yang dimilikinya, seperti yang dilansir dari The Sun pada Minggu (23/5/2021). Harry mengklaim keluarga kerajaannya menunjukkan “pengabaian total” terhadap kesehatan mentalnya, yang ia sampaikan dalam film dokumenter Oprah, “The Me You Can’t See”.
Pangeran Harry mengklaim ayahnya, Charles, telah membiarkannya dan saudaranya “menderita” saat kecil. Menanggapi pernyataan Harry, Pangeran Charles mengatakan menginginkan rekonsiliasi dengan putra bungsunya itu.
“Saya tidak berpikir Pangeran (Charles) akan memutus hubungan dengan putranya, terlepas dari penyataan Harry,” ujar rekan Pangeran Charles yang tidak disebutkan namanya. “Charles ingin melakukan pendekatan, tapi adil untuk mengatakan apa yang dikatakan Harry dalam kedua wawancara dengan Oprah dipandang sangat tidak berperasaan di dalam keluarga,” ungkapnya.
“Jika Harry menyerang Ratu dengan cara yang lebih pribadi, Charles akan berpihak dengan Ratu tanpa diragukan dan Harry akan mendapatkan sikap dingin,” lanjutnya.
Teman itu menambahkan, “Charles adalah pria yang lembut dan ayah yang berdedikasi. Dia akan merasa sedih. Dia ingin mencari rekonsiliasi. Dia sama sekali tidak membalas dendam.”
Komentar tersebut muncul setelah seorang ajudan kerajaan mengungkapkan bahwa para bangsawan Inggris sedang “berusaha untuk memahami” apa yang diharapkan Pangeran Harry dengan ceritanya dalam sejumlah wawancara media.
“Setiap orang berusaha untuk memahami apa yang dia inginkan atau harapkan untuk dicapai dengan intervensi seperti itu,” ujar orang dalam kerajaan kepada Daily Mail.
“Sangat mungkin untuk berkampanye secara efektif tentang masalah kesehatan mental tanpa berbicara sedetail itu tentang pengalamannya sendiri,” ungkapnya.
Dalam sebuah serial TV, Pangeran Harry merasa terdorong untuk meninggalkan kerajaan karena ia “dikendalikan oleh rasa takut” dan diberitahu untuk tidka membicarakan “trauma”-nya. Duke mengklaim Charles meninggalkannya untuk saat “menderita” di tengah “pengabaian total” atas kesehatan mentalnya.
Sementara, ia mendapati Meghan menangis di bantalnya terkait sikap kerajaan. Dalam momen-momen tersebut, Harry melancarkan serangan pernyataan terhadap saudara dekatnya. Ia bahkan mengaku pernah menggunakan narkoba dan pesta minuman keras untuk melarikan diri dari kesedihannya.
Dia mengungkapkan bahwa dia telah menjalani terapi selama “4 atau 5 tahun”. Ia juga mengungkapkan secara terbuka tentang langkahnya meninggalkan Inggris dan keluarganya, untuk “memutus siklus” kesedihan yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Dia mengecam ayahnya sendiri, Pangeran Charles, dengan mengatakan bahwa ia tidak berbuat banyak untuk membantunya melalui kesulitan.
Dia berkata, “Ayahku sering berkata kepadaku ketika aku masih kecil, dia biasa berkata kepada William dan aku, ‘Yah, itu seperti itu bagiku, jadi akan seperti itu untukmu.'”
“Itu tidak masuk akal. Hanya karena kamu menderita, bukan berarti anak-anakmu harus menderita. Sebenarnya justru sebaliknya,” lontar Harry dalam wawancara itu.
“Jika Anda menderita, lakukan semua yang Anda bisa untuk memastikan bahwa pengalaman negatif apa pun yang Anda alami, Anda dapat memperbaikinya untuk anak-anak Anda.” Dalam film dokumenter Oprah, “The Me You Can’t See”, Harry juga mengatakan tentang penderitaan melewati “lamanya mimpi buruk” dalam hidupnya dari saat dia berusia 28 hingga 32 tahun.
Di episode terakhir serial dokemter itu, Harry berbicara tentang bagaimana ibunya terus memberikan pengaruh besar pada kehidupan keluarganya.
“Aku berharap dia bisa bertemu Meghan. Aku berharap dia ada untuk Archie,” kata Harry tentang ibunya. “Aku punya fotonya (Putri Diana) di kamar bayi…dan itu adalah salah satu kata pertama yang dia (Archie) ucapkan. Selain mama, papa, kemudian nenek, nenek Diana,” ungkap Harry. (HMP)
Discussion about this post