Daily News|Jakarta – Pandemi Covid-19 memaksa berbagai negara untuk menutup wilayah demi mencegah penyebaran virus. Namun, penutupan yang kian panjang berdampak pada ekonomi, pun juga kesehatan mental para warganya.
Penutupan membuat warga tak bisa bergerak bebas. Pembatasan sosial di berbagai restoran, supermarket, pusat perbelanjaan, dan lainnya membuat masyarakat tak lagi bisa melakukan kegiatan normalnya. Rasa bosan pasti sudah menjadi makanan sehari-harinya.
Tak hanya itu, restoran dan mal yang kunjung sepi membuat negara tak lagi bisa memutar keuangan mereka layaknya sebelum pandemi. Kenaikan perekonomian juga kerap tak kunjung didapatkan.
Setelah vaksinasi mulai digaungkan, barulah berbagai negara mulai berani untuk membuka perbatasan mereka. Beberapa negara tersebut antara lain:
1. Malaysia
Malaysia mencabut pembatasan perjalanan domestik dan internasional bagi penduduk yang telah merampungkan vaksinasi Covid-19 mulai Senin (11/10).
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan pemerintahannya setuju mengizinkan warga Negeri Jiran bepergian ke luar negeri tanpa perlu mengajukan izin lagi.
“Kita harus melatih diri untuk hidup dengan Covid-19, karena Covid-19 mungkin tidak bisa dihilangkan sepenuhnya,” ucap Yaakob dalam jumpa pers di Putrajaya, Kuala Lumpur.
2. Australia
Sydney, salah satu kota Australia, mulai kembali membuka restoran, bar, hingga pusat kebugaran di wilayah itu bagi masyarakatnya yang telah divaksinasi. Sydney sendiri telah melakukan lockdown selama empat bulan terakhir.
“Saya pikir semua orang di seluruh negara bagian ini (termasuk Sydney) cukup bersemangat setelah 100 hari (lockdown) yang panjang,” kata Menteri Utama Negara Bagian New South Wales (NSW), Dominic Perrottet, kepada Seven News via Reuters.
Di bawah aturan relaksasi ini, Australia mengizinkan warga telah divaksin berada di dalam rumah hingga maksimal 10 orang, dan 100 orang di acara pernikahan dan pemakaman.
Sederet relaksasi itu diterapkan NSW menyusul target vaksinasi warga yang hampir mencapai 80 persen sekitar akhir Oktober nanti.
3. Singapura
Walaupun sempat memecahkan rekor penambahan kasus positif harian, Singapura tengah bersiap memulai rencana mereka untuk hidup bersama Covid-19.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan, infeksi Covid-19 di Singapura mungkin masih akan melonjak dalam beberapa waktu ke depan. Namun, pihaknya mengklaim Singapura siap dan lebih kuat dalam menghadapi virus tersebut.
Tak hanya itu, pemerintah Singapura juga mengklaim akan memperketat aturan bagi mereka yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Warga yang belum divaksin akan dilarang memasuki pusat perbelanjaan makan di restoran dan pusat jajanan, dan tempat publik lainnya.
4. Thailand
Pemerintah Thailand telah membuka destinasi wisata mereka untuk turis asing, salah satunya Phuket. Pelancong yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 secara penuh diperbolehkan mengunjungi surga wisata Phuket, Thailand.
Tak hanya itu, Thailand berencana untuk membuka kembali wilayahnya untuk turis yang telah divaksinasi dari negara-negara yang dianggap berisiko rendah mulai 1 November, dikutip Channel News Asia.
“Hari ini, saya memerintahkan Center for COVID-19 Situation Administration (CCSA) dan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk bersama-sama mempertimbangkannya dalam minggu ini.”
“Mulai 1 November dan seterusnya, Thailand akan mulai dibuka kembali tanpa persyaratan karantina untuk orang yang divaksinasi penuh yang bepergian ke negara itu melalui udara dari apa yang kami klasifikasikan sebagai negara berisiko rendah,” kata Perdana Menteri Prayut Chan-o-Cha, Senin (11/10).
5. Amerika Serikat
Mengutip USA Today, turis asing yang telah mendapatkan vaksin yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mendapatkan izin untuk memasuki Amerika Serikat pada November.
FDA sendiri telah mengesahkan tiga vaksin Covid-19 untuk penggunaan darurat selama pandemi, yakni Moderna, Johnson & Johnson dan Pfizer-BioNTech. Sementara itu, WHO telah memberikan persetujuan untuk vaksin Oxford-AstraZeneca/Covishield, Sinopharm dan Sinovac, pun juga tiga vaksin yang disetujui FDA sebelumnya.
6. Jepang
Pada 22 September, Kementerian Kesehatan Jepang setuju untuk melonggarkan pembatasan bagi pengunjung yang ingin memasuki negara itu. Syaratnya, turis harus dapat menunjukkan bukti bahwa ia telah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap, bersumber dari CNN.
Wisatawan harus menunjukkan bukti menerima vaksinasi Pfizer, Moderna atau AstraZeneca, karena saat ini hanya vaksin tersebut yang diterima di Jepang.
Walaupun telah divaksinasi, turis harus melakukan karantina selama sepuluh hari. Setelah karantina, mereka juga harus melakukan tes PCR. Bila hasilnya negatif, barulah turis bisa berjalan-jalan di Jepang.
7. Argentina
Pemerintah Argentina telah membuka perbatasan darat mereka pada 1 Oktober. Pembukaan pembatasan ini membuat warga asing dapat mengunjungi Argentina.
Tak hanya itu, Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzoti juga menyampaikan Argentina akan kembali membuka negaranya untuk pariwisata internasional pada 1 November.
Semua pengunjung mancanegara bebas dari karantina. Namun, mereka harus sudah menerima vaksin yang disetujui setidaknya dua minggu sebelum masuk ke negara itu. Tak hanya itu, turis juga harus menunjukkan tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 72 jam sebelum kedatangan mereka Argentina. (HMP)
Discussion about this post