Daily News|Jakarta – Pemerintah Afrika Selatan berencana mengerahkan 25.000 tentara saat kerusuhan dan penjarahan terus berlangsung dan makin meluas.
Melansir BBC, Rabu (15/7/2021), pengerahan tentara tersebut akan menjadi pengerahan militer di negara tersebut sejak berakhirnya apartheid. Dalam kerusuhan dan penjarahan terburuk selama beberapa
Ratusan toko dan bisnis telah dijarah. Pemerintah mengatakan, kini mereka bertindak untuk mencegah krisi bahan makanan.
Untuk mencegah properti mereka dari amukan massa, para warga mempersenjatai diri dan membentuk kelompok pertahanan swadaya.
Pada Rabu saja, tercatat ada lebih dari 200 insiden penjarahan dan perusakan. Jumlah tentara yang dikerahkan akhirnya ditingkatkan dua kali lipat menjadi 5.000.
Kini, Menteri Pertahanan Afrika Selatan Nosiviwe Mapisa-Nqakula telah mengajukan perizinan untuk menerjunkan 25.000 personel tentara ke dua provinsi yang dilanda kerusuhan.
Dua provinsi tersebut adalah provinsi KwaZulu-Natal, di mana Durban berada, dan provinsi Gauteng, yang mencakup Johannesburg.
Pemerintah juga ditekan untuk menempatkan lebih banyak personel keamanan di lapangan untuk mengatasi kerusuhan.
Pasalnya, banyak pusat perbelanjaan dan gudang telah dijarah atau dibakar di beberapa kota, terutama di Durban. Dulcy Rakumakoe, yang menjalankan rantai pusat medis di provinsi Gauteng, mengatakan bahwa diperlukan tindakan lebih lanjut untuk meredakan kerusuhan dan penjarahan. (HMP)
Discussion about this post