Daily News|Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga menilai mustahil kita bias menemukan bibit pemain bulu tangkis tanpa melibatkan sponsor. Ini disebabkan karena pemerintah tidak memiliki anggaran yang cukup untuk pembinaan bulu tangkis.
Sekretaris Menteri pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto mengataan, kehadiran Persatuan Bulutangkis (PB) melalui Djarum Foundation sangat diperlukan untuk mencari atlet berbakat dalam bidang tepok bulu angsa itu.
“Saat itu kami sarankan agar ini (Audisi Umum Bulu Tangkis) kemasannya ditinjau ulang. Dicari kompromi. Tapi kalau ada keputusan begini ya kami hormati,” ujar Gatot Dewa Broto.
Menurut Gatot, tanpa adanya mitra, mencari calon atlet di masa mendatang sangatlah mustahil dilakukan dan Djarum adalah salah satu mitra terbesar. “Karena kalau andalkan anggaran pemerintah pusat, pemda, terbatas, begitu juga induk cabang olah raga. Satu-satunya jalan ya bermitra dengan swasta,” katanya.
Gatot dimintai tanggapan sehubungan tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengenai adanya eksploitasi anak pada audisi calon atlet bulu tangkis yang rutin diadakan PB Djarum. KPAI menilai adanya unsur eksploitasi dengan berupa kewajiban setiap anak mengenakan seragam berlogo Djarum Badminton Club yang identik dengan merek rokok.
KPAI menilai, sangat tidak lazim bagi perusahaan besar di industri rokok untuk mendanai kegiatan anak-anak di bawah umur. “Kami sepakat bahwa pengembangan bakat dan minat anak di bidang olah raga bulu tangkis harus terus dilakukan, tetapi tidak boleh ada eksploitasi anak,” ujar Ketua KPAI Susanto, usai pertemuan dengan kementerian awal Agustus lalu
PB Djarum tampaknya ngambek dengan usulan itu. Di tengah acara audisi di Purwokerto, Djarum kemudian memastikan program audisi bakal dihentikan mulai 2020.
“Kami sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau. Audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di 2020 kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kami hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik,” ucap perwakilan PB Djarum, Yoppy lewat situs resmi PB Djarum.
Discussion about this post