Daily News|Jakarta – Indonesia membuat geger kawasan ASEAN karena menjadi satu-satunya negara yang memproduksi kapal selam. Sejumlah media asing pun menaruh perhatian pada salah satu andalan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Indonesia.
The Diplomat menulis Indonesia ke depan menargetkan bakal memiliki 12 kapal selam untuk kebutuhan menjaga perairan di Indonesia. Salah satu mitra dalam pembuatannya adalah Korea Selatan.
Indonesia awalnya hanya memesan tiga kapal selam dalam kesepakatan yang dicapai pada tahun 2011. Penambahan jumlah diperlukan karena negara Asia Tenggara juga secara bertahap mengembangkan kemampuannya.
Salah satu kapal selam yang dibuat di Indonesia yakni Aluguro juga tidak lepas dari perhatian. Setelah mampu menyelam hingga kedalaman sekitar 250 meter.
“Tidak mengherankan, beberapa spesifikasi tambahan diperlihatkan secara publik tentang hasil uji coba atau prospek masa depan kapal selam secara lebih umum,” tulis laman tersebut.
Meski sinar publikasi keberhasilan Indonesia dalam kapal selam mulai naik, namun kabarnya Kementerian Pertahanan bakal melakukan review ulang untuk kerjasama selanjutnya dengan Korea Selatan. Bukan karena hasil yang tidak memuaskan, melainkan karena keterbatasan dana.
“Kementerian Pertahanan Indonesia (Kemhan) dilaporkan sedang mempertimbangkan kembali kontrak senilai $ 900 juta dengan pembuat kapal Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) untuk batch kedua dari tiga tipe 209/1400 kelas Nagapasa (kelas Chang Bogo) untuk Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut,” tulisnya kembali.
Alasan utama di balik langkah Kementerian Pertahanan untuk mengevaluasi kembali kontrak tersebut adalah untuk dilaporkan mengurangi pengeluaran pertahanan di tengah ekspektasi penyusutan anggaran pertahanan di tahun-tahun mendatang. Dua sumber di Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut Indonesia mengonfirmasi.
“Bahwa di antara hal-hal yang sedang dibahas saat ini termasuk implikasi hukum dan keuangan karena keluar dari kontrak yang diumumkan pada bulan April 2019,” sebut sumber tersebut.
Kontrak tersebut ditandatangani di Bandung, Jawa Barat pada 12 April dan merupakan tindak lanjut dari tiga SSK kelas Nagapasa, yang terakhir KRI Alugoro (405), diluncurkan pada April 2019.
Tidak ketinggalan, Navy Recognition pun menuliskan sejumlah spek dari kapal selam ini.
“Alugoro diesel-listrik memiliki panjang 61,2 meter (201 kaki) dengan lebar 6,25 meter (20,5 kaki) dan draft lambung 5,5 meter (18 kaki). Dia memiliki kecepatan puncak 21,5 knot (39,8 km / jam) saat terendam dan 11 knot (20 km / jam) ke permukaan. Kapal ini didukung oleh 4 generator diesel MTU 12V 493,” tulis Navy Recognition.
Kemampuan spesifikasi yang dimiliki kapal selam akan sangat membantu suatu negara. Forbes menyebut sejak dimulainya abad ke 20, kapal selam menjadi alutsista yang paling kuat. Karena bersifat kepulauan, hampir setiap negara membutuhkan itu.
“Taiwan dan Vietnam tidak sendirian dalam memulai program kapal selam asli yang baru. Indonesia pun bercita-cita bergabung dengan klub elit ini,” tulis Forbes. (DJP)
Discussion about this post