Daily News|Jakarta – “Sudahkah kita menertawakan masalah kita, sehingga masalah itu akan malu dan pergi dengan sendirinya” sebuah kalimat pembuka yang diucapkan seorang anak remaja kampung yang cerdas bernama Udin, pemeran utama di film yang berjudul “The Fabulous Udin”.
Kalimat bijaksana yang cukup mampu membuat penonton tertegun dan semakin penasaran untuk mengikuti alur cerita film yang disutradarai oleh Herdanius Larobu, produksi Starvision Plus. Film ini menjadi film perdana yang ditayangkan pada pekan Indonesian Film Festival (IFF) 2019 di New Delhi, 22 Oktober 2019.
Pekan Indonesian Film Festival 2019 menayangkan sebanyak lima film pilihan untuk menghibur publik India selama lima hari dari tanggal 22 s/d 26 Oktober 2019 di The Stein Auditorium, India Habitat Centre, New Delhi. Lima film tersebut antara lain “The Fabulous Udin”, “Sekala Niskala-The Seen and Unseen” garapan Kamila Andini, Knight Kris garapan Antonius William Fajito, “Bavon Digoel” karya FX Purnomo dan One Sign of Symphony garapan Alex Latief.
Meskipun publik India terkenal sebagai pecinta sinema Bollywood, tapi nyatanya film karya sineas berbakat Indonesia ini tidak kalah menariknya, ceritanya sukses menyentuh perasaan para penonton hingga terbawa rasa sedih dan haru menyaksikan alur cerita dalam film “The Fabulous Udin”. Tampak seorang perempuan di kursi bagian belakang yang mengenakan pakaian sharee khas India sesekali menyeka air mata saat melihat adegan-adegan sedih di film itu.
Indonesian Film Festival 2019 diselenggarakan atas kerja sama KBRI New Delhi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan India Habitat Centre dalam rangka untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan India. IFF 2019 membawa pesan besar yang menyimbolkan kedekatan historis kedua bangsa yang sudah terjalin sejak berabad silam. Kedekatan tersebut dimanifestasikan melalui kemajuan kerjasama multi-sektoral baik politik, ekonomi, perdagangan, pendidikan dan budaya.
“Patut kita syukuri bahwa saat ini kerja sama Indonesia-India semakin harmonis dan solid. Pada waktu yang bersamaan kedua negara harus terus mendorong berbagai potensi yang dilandasi oleh fondasi kedekatan sejarah yang sudah terjalin dengan sangat baik, salah satunya melalui penayangan beberapa film kontemporer karya sutradara Indonesia pada malam hari ini. Semoga kita dapat menemukan esensi kesamaan untuk membangun keakraban yang lebih kokoh” ujar Duta Besar RI, Sidharto R. Suryodipuro saat menyampaikan sambutanya.
Penayangan film Indonesia perdana ini mendapat beragam komentar positif dari para penonton, salah satunya dari wartawan All India Radio (AIR), Mr. Kishore Kumar Dass “Film yang luar biasa, saya biasanya menangis setelah nonton film India bergenre sedih, tapi malam ini air mata saya menetes karena film Indonesia yang penuh dengan pesan indah tentang kehidupan dan motivasi yang membangun. Semoga film ini bisa di doubling ke dalam bahasa Hindi dan ditayangkan ke seluruh penjuru India” ujarnya. (HMP)
Discussion about this post