Daily News – Narkotika saat ini memang jadi ancaman nyata bagi semua Negara. Tidak terkecuali di Indonesia. Tapi, pendekatan perang terhadap pengguna narkotika yang selama ini dilakukan belum menunjukkan hasilnya yang menggembirakan. Bagian telah terbukti berdampak buruk dan tidak memberikan hasil yang berguna bagi Indonesia.
“Negara-negara di dunia juga telah menyerukan pendekatan perang terhadap narkotika terbukti tidak efektif,”kata Ardhany S, Manajer Program Rumah Cemara di Jakarta, Kamis (17/10).
Ardhany kemudian mengutip laporan yang disusun oleh jaringan 174 Organisasi masyarakat sipil di seluruh dunia. Laporan ini menguji tentang kebijakan narkotika selama 10 tahun terakhir. Dalam laporan ini dinyatakan bahwa kebijakan perang terhadap narkotika lewat slogan war on drugs telah gagal mencapai tujuannya.
” Terutama untuk menghapuskan peredaran gelap narkotika,” ujarnya.
Dalam paparan data yang komprehensif, lanjut Ardhany, laporan ini menyimpulkan semangat perang terhadap narkotika telah membawa dampak peningkatan 145% kematian akibat narkotika. Mencapai 450.000 kematian di tahun 2015. Statistik secara global juga menunjukkan kebijakan punitif dalam narkotika termasuk kriminalisasi pengguna narkotika telah membawa efek terjadinya fenomena mass incarceration atau pemenjaraan secara massif dimana 1 dari 5 narapidana di dunia berasal dari tindak pidana narkotika.
” Dan sebagai besar untuk penggunaan personal. Karena itu yang harus dijadikan solusi untuk masalah narkotika adalah reformasi kebijakan narkotika dengan pendekatan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
(Supriyatna/Daily News Indonesia)
Discussion about this post