Hari Senin, akhir September ini, geliat Jakarta masih seperti biasa. Namun ada pemandangan yang tak biasa di ruas-ruas jalan tertentu. Lalu lintas dialihkan. Di ruas jalan sekitar Istana Negara malah ruas jalan sama sekali ditutup.
Aparat yang berjaga pun tak seperti biasanya. Banyak polisi dan banyak pula tentara. Semua siaga. Di Jakarta, di Senayan, tempat gedung DPR berada, memang ada hajatan penting. Hajatan penting itu adalah sidang paripurna terakhir para wakil rakyat periode sekarang. Mereka yang bersidang untuk terakhir kalinya, sebelum nanti akan digantikan oleh para legislator yang baru.
Bertepatan dengan dengan sidang paripurna, para mahasiswa kembali turun ke jalan. Sepekan terakhir, gelombang demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa marak di berbagai kota di Indonesia. Tidak terkecuali di Jakarta. Gedung wakil rakyat yang jadi sasaran utama pada pendemo.
Mereka turun ke jalan, memprotes sejumlah RUU yang kontroversial, seperti RUU KUHP yang dianggap bakal memberangus demokrasi. Tuntutan lainnya yang disuarakan, menolak keras pemberlakuan UU KPK yang baru disahkan.
Dari Jumat pekan kemarin, rencana demo mahasiswa pada 30 September memang banyak digabung. Bahkan, di media sosial kembali didengungkan Gejayan Memanggil 2, yang merupakan lanjutan dari seruan Gejayan Memanggil yang pekan kemarin sukses memanggil ribuan mahasiswa untuk berunjuk rasa.
Tuntutan mahasiswa tidak berubah. Menolak sejumlah RUU yang bermasalah dan menentang keras UU KPK.
Mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan, aparat keamanan tak mau ambil resiko. Puluhan ribu aparat disiagakan. Yang disiagakan aparat gabungan. Berasal dari kepolisian dan TNI. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, dalam pernyataan resminya mengungkapkan bahwa telah disiapkan 20 ribu aparat gabungan. Aparat gabungan ini yang akan menjaga demonstrasi, agar tak anarkis. Puluhan ribu aparat gabungan ini, disiagakan untuk menjaga gedung DPR.
“Kita siapkan 20.500 personel gabungan amankan demo hari ini di depan gedung DPR,” kata Argo.
Dari sejak pagi, lanjut Argo, puluhan ribu aparat ini telah disebar di titik-titik yang akan jadi tempat demonstrasi. Para mahasiswa, kata Argo, akan kembali turun ke jalan. Diperkirakan massa yang hadir dalam demo di akhir September ini, jumlahnya tak jauh berbeda dengan demo besar yang terjadi sebelumnya. Maka untuk mengantisipasi segala kemungkinan, aparat telah disiagakan.
Tidak hanya itu, rekayasa lalu lintas pun diberlakukan di titik-titik yang akan di lewati pendemo dan arah yang menuju gedung wakil rakyat. Sebanyak 232 personel dari Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya disiagakan untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi demonstrasi.
Ruas jalan yang kena rekayasa lalu lintas, antara lain Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke gedung DPR. Arus lalu lintas dibelokkan ke kiri ke Jalan Gerbang Pemuda. Lalu, arus lalu lintas dari tol dalam kota yang akan keluar di off ramp Pulo Dua diluruskan ke arah Tomang. Kemudian, arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto yang menuju Jalan Gerbang Pemuda diluruskan ke arah Semanggi.
Arus kendaraan dari Jalan Gelora yang menuju Jalan Gerbang Pemuda, juga kena rekayasa. Arus lalu lintas diluruskan ke Jalan Asia Afrika. Kendaraan dari Jalan Asia Afrika yang menuju Jalan Gerbang Pemuda juga dialihkan. Kendaraan diluruskan ke Jalan Gelora. (Supriyatna/Daily News Indonesia)