Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Daily News Hot News

Reformasi Dikorupsi, Mahasiswa Melawan

24 September 2019
di Berita Utama, Hot News, Newsflash
46 2
A A
0
Reformasi Dikorupsi, Mahasiswa Melawan

Daily News|Jakarta – Tagar reforma dikorupsi ramai digemakan seiring kian maraknya aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa. Kemarin, di Yogyakarta, ribuan mahasiswa dari beberapa kampus di kota gudeg turun ke jalan.

Pun di kota Kembang, ribuan mahasiswa juga turun ke jalan. Di Banyumas juga begitu. Tidak terkecuali di ibu kota, Jakarta serta kota-kota lainnya. Di Jakarta, ribuan mahasiswa menggeruduk gedung DPR. Mereka yang keluar kampus lalu turun ke jalan satu suara. Satu tuntutan. Menolak sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan DPR dan Pemerintah.

Mereka menolak UU Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) hasil revisi, RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan dan RUU Sumber Daya Alam (RUU SDA). Semua regulasi itu dianggap bermasalah. Mengancam demokrasi. Melemahkan perang melawan korupsi.

Maka, reformasi dikorupsi pun menggema, beriringan dengan tagar Mosi Tidak Percaya dan Tuntaskan Reformasi. Para mahasiwa merasa demokrasi telah dibajak. Amanat reformasi terancam. Pemberantasan korupsi dilemahkan.

Edmund Seko, perwakilan dari BEM Universitas Trisakti, mengatakan, setelah 21 tahun reformasi bergulir, saat ini kondisinya begitu mengkhawatirkan. Alih-alih agenda reformasi yang puluhan tahun dulu diperjuangkan dengan darah dan air mata diwujudkan, yang terjadi sebaliknya.

  Revisi UU KPK, Wiranto Monta Publik Tak Curigai Jokowi

Agenda reformasi, tak hanya mandek, tapi dikorupsi. Demokratisasi hendak dibajak. Komisi antirasuah pun yang merupakan anak kandung reformasi hendak diamputasi. “Padahal setelah 21 tahun pasca terjadinya peristiwa reformasi, masih banyak agenda reformasi yang tidak tercapai,” ujarnya.

Alih-alih menuntaskan agenda reformasi, lanjut Edmund, para elit jutsru mengambil langkah yang membuat publik marah. Negara bukan kian ramah. Justru makin angker. Makin menunjukkan wajah otoriternya. Ini tentu berbahaya. Tak bisa didiamkan.

“Negara dan para elitnya seakan-akan melupakan Konstitusi, suara rakyat, dan Tap MPR No.X 1998. Kini beragam kebijakan dan rancangan justru menggerus capaian-capaian yang telah dilakukan pasca 1998,” imbuh dia.

Edmund pun lantas menyebut beberapa kebijakan atau regulasi yang disebutnya telah membuat reformasi dikorupsi. Kata dia, beleid seperti RUU KUHP, RUU Pertanahan, RUU SDA dan yang paling parah UU KPK yang baru, makin menunjukkan Negara tak ramah. Tak lagi berpihak pada rakyat. Bahkan mengancam Demokrasi.

  Galang Dana untuk Aksi Demo Mahasiswa, Ananda Badudu Ditangkap Polisi

Di sisi lain, Negara juga masih keteteran menjamin keberlangsungan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang. Janji akan membuat Indonesia makin baik, tinggal janji. “Sayangnya beragam janji yang diberikan masih sekadar janji,” cetus Edmund.

Karena elit sudah tuli, tak mau dengar lagi aspirasi, mahasiswa kata Edmund, punya kewajiban untuk mengingatkan. Turun ke jalan pun jadi pilihan. “Maka pada tanggal 19 September 2019 kami telah melaksanakan aksi di depan gedung DPR, ” katanya.

Manik, perwakilan dari BEM Universitas Indonesia (BEM UI) juga satu suara. Katanya, kini mahasiswa dari beragam kampus kembali bersatu. Satu suara. Satu tuntutan. ” Menuntut penuntasan agenda-agenda reformasi melalui,” katanya.

Manik menambahkan, setidaknya ada beberapa poin tuntutan yang ditujukan kepada DPR dan Pemerintah. Pertama, menuntut Pemerintah dan DPR untuk merestorasi upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. Salah satu cara jangka pendeknya, batalkan UU KPK yang baru.

  Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Bertekad Perjuangan Aspirasi Rakyat

Kedua, merestorasi demokrasi dan hak rakyat untuk berpendapat. Merestorasi penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia. Serta menuntut, keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan kebijakan. Ketiga, merestorasi perlindungan SDA, pelaksanaan reformasi agraria. Dan menjamin tenaga kerja dari praktek ekonomi yang eksploitatif.

Karena itu, RUU KUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RUU SDA harus dibatalkan. “Keempat, merestorasi kesatuan bangsa dan Negara dengan penghapusan diskriminasi antar etnis, pemerataan ekonomi, dan perlindungan bagi perempuan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas atau Pusako Feri Amsari mengatakan, langkah Presiden Jokowi yang hanya menunda pengesahan RUU KUHP, dan RUU bermasalah lainnya, tak menyelesaikan masalah. Sebab untuk UU KPK, Jokowi bergeming, tak mau membatalkan. Langkah Jokowi ini tak akan meredakan aksi mahasiswa. Justru, akan membuat perlawanan kian mengeras. “Mereka tak akan berhenti bergerak” tegas dia.

 

Penulis: Agus S

Tags: Demonstrasi MahasiswaDPR RIPresiden JokowiReformasi
Bagikan37Tweet23KirimBagikanPin8

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERPOPULER

  • Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    10250 bagikan
    Bagikan 4100 Tweet 2563
  • Satgasus Merah Putih organisasi bayangan powerful di Polri?

    56 bagikan
    Bagikan 22 Tweet 14
  • Singapura melegalkan aborsi

    355 bagikan
    Bagikan 142 Tweet 89
  • Non-MuslimBoleh Berbisnis Syariah?

    1105 bagikan
    Bagikan 442 Tweet 276
  • Jangan Putar Balikkan Sejarah: Milisi Pao An Tui Musuh Proklamasi

    1025 bagikan
    Bagikan 410 Tweet 256
  • Prof. Siti Irene Astuti: Anies Baswedan Luar Biasa, Santun, dan Punya Visi

    5 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 1
  • Apa Visi Misi Msyumi Menurut Hehamahua?

    365 bagikan
    Bagikan 146 Tweet 91
  • Pokémon GO Naikkan Batas Penyimpanan Jadi 3.000 Pokémon

    231 bagikan
    Bagikan 92 Tweet 58
  • Kata-kata Mutiara BJ Habibie Berbahasa Ingris

    559 bagikan
    Bagikan 224 Tweet 140
  • Smith Alhadar: prahara kini menerpa PDI-P

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6

BERITA TERBARU

Isu Materi Stunting Harus Jadi Bahasan pada Debat Capres 2024

Isu Materi Stunting Harus Jadi Bahasan pada Debat Capres 2024

24 September 2023
UU Cipta Kerja Gagal Selamatkan APBN, harga BBM baik itu pembohongan publik

UU Cipta Kerja Gagal Selamatkan APBN, harga BBM baik itu pembohongan publik

18 September 2023
Golkar putuskan yang jadi cawapres Airlangga, bukan Ridwan Kamil

Golkar putuskan yang jadi cawapres Airlangga, bukan Ridwan Kamil

18 September 2023
  • Tentang DNI
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak DNI
  • Indeks

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Selamat Datang!

Silakan Login

Lupa Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist