Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan memilih paket ketua dan wakil ketuanya. Beberapa nama menyeruak sebagai calon kuat Ketua MPR. Bambang Soesatyo (Bamsoet) politisi Partai Golkar yang juga eks Ketua DPR disebut sebagai calon terkuat Ketua MPR. Calon kuat lainnya adalah Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra.
Lalu siapa yang lebih punya kans untuk jadi Ketua MPR, Bamsoet atau Ahmad Muzani? Menurut analisa Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, berdasarkan realitas politik, Bamsoet merupakan calon Ketua MPR yang paling kuat. Alasannya, ada kecenderungan kuat mayoritas partai koalisi Jokowi – Ma’ruf Amin lebih bisa menerima Bamsoet ketimbang Ahmad Muzani.
“‘ Pertimbangan pertama, Bamsoet berasal dari Partai Golkar yang notabene adalah sesama partai koalisi” ujar Karyono di Jakarta, Kamis (3/10).
Alasan kedua kata dia, adalah Golkar merupakan partai pemenang kedua dalam pemilu legislatif berdasarkan perolehan kursi di DPR. Meskipun memang tidak ada aturan yang menyatakan pemenang kedua otomatis menjadi Ketua MPR. Alasan ketiga, perlunya pengendalian politik yang menjamin stabilitas pemerintahan. Sementara pertimbangan keempat adalah mengawal agenda strategis antara lain melanjutkan sosialisasi 4 Pilar MPR dan Haluan Negara.
” Atas pertimbangan tersebut maka sosok Bamsoet tentu dinilai lebih cocok dibanding Muzani” ujarnya.
Karyono menambahkan, meski demikian jika mekanisme pemilihan ketua MPR melalui musyawarah antar fraksi dan kelompok DPD tidak mencapai mufakat, maka mekanisme pemilihan ketua MPR harus melalui pemungutan suara oleh anggota majelis.
Kedua mekanisme pemilihan baik musyawarah mufakat maupun pemungutan suara tentu ada tantangan. Tetapi kata kuncinya terletak pada kemampuan lobi.
” Nah, soal lobi dan komunikasi, Bamsoet memiliki kemampuan yang sudah teruji, sehingga memuluskan jalan untuk menjadi ketua MPR RI Periode 2019 – 2024,” katanya. (Supriyatna/Daily News Indonesia)