Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Daily News Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Daily News Hot Issue

Siapa yang Menembak Randi?

27 September 2019
di Hot Issue
6 0
A A
0
Siapa yang Menembak Randi?

Hari Kamis (26/9), di Kota Kendari digelar aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa. Demonstrasi mahasiswa di Kendari sama seperti aksi unjuk rasa mahasiswa di kota-kota lainnya, memprotes sejumlah RUU kontroversial dan menolak UU KPK yang baru disahkan DPR.

Tapi kemudian demonstrasi di Kendari berujung bentrok. Sampai tragedi pun terjadi. Randi, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo yang ikut berdemo tersungkur. Ia rubuh diterjang peluru. Randi, sempat di bawa kawan-kawannya ke rumah sakit. Tapi takdir berkata lain, nyawanya tak tertolong. Randi tertembak di bagian dada.

Menurut Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, Randi yang merupakan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kendari tewas karena tembakan peluru tajam. Ketua Majelis Hukum dan HAM Pengurus Pusat Muhammadiyah, Trisno Raharjo juga menguatkan itu. Kata Trisno, Randi tewas oleh peluru yang ditembakkan dari jarak jauh.

  Reformasi Dikorupsi, Mahasiswa Melawan

Mahasiswa yang meninggal saat demonstrasi di Kendari tak hanya Randi. M Yusuf Kardawi, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari juga dinyatakan meninggal setelah sempat menjalani operasi. Yusuf meninggal karena luka parah di kepala.

Pertanyaan pun menyeruak, siapa yang menembak Randi? Apakah peluru yang menembus dada Randi berasal dari senapan aparat kepolisian yang saat itu mengamankan aksi unjuk rasa?

Kepala Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Pol Iriyanto saat jumpa pers di Markas Polda Sultra dengan tegas mengatakan, seluruh personel kepolisian yang ditugaskan mengamankan aksi unjuk rasa pada hari Kamis kemarin, tak satu pun dibekali senjata. Karena Kapolri sudah menginstruksikan, personel yang menjaga unjuk rasa tak pegang senjata.

” Saat pengamanan aksi unjuk rasa tidak ada anggota kami yang bawa senjata. Jangankan peluru karet, peluru hampa saja kami tidak diizinkan,” kata Iriyanto.

  UU Kewarganegaraan India Anti Muslim?

Ketika itu, saat mengamankan demonstrasi, kata Iriyanto, anak buahnya hanya dibekali dengan tameng, tongkat, gas air mata dan mobil water canon. Tak ada yang bawa senjata. Apalagi senjata berisi peluru tajam. Bahkan, Iriyanto mengklaim, sebelum berangkat mengamankan demo, seluruh personel yang ditugaskan dicek dengan teliti. Pengecekan untuk memastikan jangan sampai ada anggota yang membawa senjata.

“Sebelum pengamanan itu kita cek dulu jangan sampai ada yang bawa senjata,” ujarnya.

Namun jenderal bintang satu itu tak menampik jika peluru yang membuat Randi tewas adalah peluru tajam. Hanya saja, harus dipastikan, peluru tajam itu berasal dari senapan apa. Dan siapa yang menembak. Ini yang akan diusut.

“Betul itu tembakan, peluru tajam,” katanya.

  Disebut Akan Jadi Menag, Ini Sekilas Profil Jenderal Purnawirawan Fachrul Razi

Yang pasti kata Iriyanto, anak buahnya yang mengamankan demontrasi pada hari Kamis kemarin, tidak satupun yang dibekali senjata. Senjata yang dibawa hanya tameng dan tongkat. “Jangankan peluru tajam, peluru karet saja kami tidak diizinkan,” katanya.

Iriyanto juga mengungkapkan, jika Randi ditemukan terkapar sekitar 600-700 meter dari gedung DPRD Sultra. Sementara hasil autopsi yang dilakukan gabungan tim dokter forensik memastikan jika Randi tewas oleh peluru senjata api. Ketua Tim Forensik dr Raja Alfatih Widya, memastikan itu. Setelah diperiksa ada lubang di dada Randi. ” Dipastikan dari senjata api. Ditembak dari ketiak kiri keluar ke dada kanannya,” ungkap Raja.

Lalu siapa yang menembak Randi? Adakah pasukan liar yang ikut bermain? Ini tugas Kepolisian mengungkap itu. Yang pasti, tragedi Kendari jangan terulang lagi.

Tags: Brigjen IriyantoDemonstrasi MahasiswaDemonstrasi Mahasiswa KendariKapolda SultraMahasiswa Ditembak Peluru TajamMahasiswa Kendari Tewas DitembakMahasiswa Universitas Halu Oleo TewasPeluru Tajam PolisiRandi Mahasiwa Univ Halu Oleo
Bagikan4Tweet3KirimBagikanPin1

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERPOPULER

  • Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret Ala Sinshe Awi Bagian I

    Lebih Akrab dengan Pengobatan Kepret “Ala” Sinshe Awi (Bagian I)

    10245 bagikan
    Bagikan 4098 Tweet 2561
  • Sarekat Dagang Islam: Cikal Bakal Pergerakan Nasional

    452 bagikan
    Bagikan 181 Tweet 113
  • Rusun Kampung Bayam: diresmikan Anies tapi dilarang huni oleh Heru

    58 bagikan
    Bagikan 23 Tweet 15
  • Masihkah RRT menjadi ancaman?

    713 bagikan
    Bagikan 285 Tweet 178
  • Kearifan Lokal dan Budaya Masa Silam yang Hampir Punah

    1599 bagikan
    Bagikan 640 Tweet 400
  • Singapura melegalkan aborsi

    352 bagikan
    Bagikan 141 Tweet 88
  • RRT Kian Mengancam Indonesia?  

    1842 bagikan
    Bagikan 737 Tweet 461
  • Tiga Cagar Biosfer Indonesia Mendapat Pengakuan UNESCO

    57 bagikan
    Bagikan 23 Tweet 14
  • Menggempur Istana: Benarkah Pacar Pilot AU itu Direbut Soekarno?

    498 bagikan
    Bagikan 199 Tweet 125
  • Sepenggal Kisah Cinta Sutan Sjahrir yang Jarang Terungkap

    315 bagikan
    Bagikan 126 Tweet 79

BERITA TERBARU

Isu Materi Stunting Harus Jadi Bahasan pada Debat Capres 2024

Isu Materi Stunting Harus Jadi Bahasan pada Debat Capres 2024

24 September 2023
UU Cipta Kerja Gagal Selamatkan APBN, harga BBM baik itu pembohongan publik

UU Cipta Kerja Gagal Selamatkan APBN, harga BBM baik itu pembohongan publik

18 September 2023
Golkar putuskan yang jadi cawapres Airlangga, bukan Ridwan Kamil

Golkar putuskan yang jadi cawapres Airlangga, bukan Ridwan Kamil

18 September 2023
  • Tentang DNI
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak DNI
  • Indeks

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • NEWS
  • TECH
  • KOLOM
  • LIFESTYLE
  • LAINNYA
    • Analisis
    • Wawancara
    • Opini
    • Religi
    • Serba-Serbi
    • Obituary
    • Oase
    • Liyan
    • Investigasi
    • Editorial
    • Diplomatic Corner
    • Anies Baswedan
  • CONVERGENCE
    • DN-RADIO
    • DN-MEDSOS
    • DNI INFOGRAFIS

© 2022 Daily News Indonesia - Cerdas, Akurat, Bermanfaat.

Selamat Datang!

Silakan Login

Lupa Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist