Daily News|Jakarta – Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang baru di bentuk langsung bekerja menyusun langkah-langkah yang akan diambil guna mendorong penanganan covid-19 dan memulihkan perekonomian.
Salah satu pokok yang penting dibahas ialah memastikan anggaran Rp1.039 triliun tersedia dapat terserap akhir tahun. “PEN akan melakukan monitoringa agar sampai akhir tahun ini belanja negara yang masih ada di APBN di atas Rp1.000 triliun bisa direalisasikan dalam enam bulan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan PEN di Jakarta, kemarin.
Menko Airlangga selaku Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan PEN ini akan memastikan bahwa anggaran yang disiapkan itu sudah dibelanjakan melalui kementerian/lembaga, nonkementerian/lembaga, dan pemerintah daerah.
Hingga saat ini, belanja untuk penanganan covid-19 dan PEN terus digenjot saat sebelumnya disorot Presiden Joko Widodo karena sejumlah pos anggaran belum terserap maksimal. Apabila anggaran yang disiapkan pemerintah itu diserap lebih cepat, diharapkan roda perekonomian kembali berputar dan menggeliatkan ekonomi masyarakat setelah sempat terpuruk akibat pandemi.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menambahkan bahwa pemerintah daerah juga bisa memanfaatkan fasilitas pinjaman yang disiapkan dalam pos anggaran dalam PEN. Untuk pos sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp. 106,11 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp10 triliun di antaranya dialokasikan untuk pinjaman kepada pemerintah daerah yang dilaksanakan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.
Bantuan permodalan
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh pedagang kecil penerima bantuan modal kerja untuk dapat menggunakan insentif tersebut dengan bijaksana dan sebaik-baiknya.
“Jangan sekali-sekali bantuan modal kerja dipakai buat beli HP atau beli pulsa. Hati-hati. Itu harus dipakai betul-betul buat tambahan modal kerja,” tegas Jokowi di Istana Merdeka. Ia berharap, bantuan sebesar Rp. 2,4 juta yang diterima setiap pelaku usaha mikro itu dapat mendongkrak bisnis mereka yang melemah di tengah pandemi. (DH)