Daily News – Ahmad Yanuana Samantho dalam bukunya,” Sejarah ISIS dan Illuminati,” membeberkan dengan detil tentang sejarah ISIS, kelompok teroris global yang didirikan oleh Abu Bakr Al Baghdadi. Ahmad Samantho juga mengaitkan dengan gerakan Illuminati yang kerap dikaitkan dengan gerakan berbau zionisme.
Dalam buku tersebut juga diuraikan sejumput fakta mengejutkan tentang kelompok radikal semacam ISIS. Menurut Samantho, kemunculan dan keberadaan ISIS sudah diramalkan jauh-jauh hari. Adalah Ali bin Abi Thalib ra yang telah meramalkan bahwa kelak akan muncul kelompok yang sekarang ciri-cirinya mirip ISIS. Ahmad Samantho pun mengutip kitab Kanzul Ummal karya al-Muttaqi al Hindi yang memuat riwayat hadits yang berasal dari Ali bin Abi Thalib ra.
Begini bunyi haditsnya :
“Jika kalian melihat bendera-bendera hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada, jangan beranjak dan jangan menggerakkan tangan dan kaki kalian. Akan muncul kaum yang lemah, tidak ada yang peduli dengan mereka. Hati mereka keras seperti besi, mereka akan mengaku sebagai pemilik Daulah, mereka tidak pernah menepati janji, mereka mengajak kepada al- Haq tetapi mereka tidak mengerti al-Haq itu, nama-nama mereka adalah julukan, marga mereka adalah (merujuk) nama sebuah tempat, jenggot mereka dibiarkan seperti rambut wanita, jangan bertindak apapun sampai nanti perselisihan di antara mereka sendiri, kemudian Allah akan mendatangkan kebenaran kepada siapa pun yang dikehendakiNya.”
Samantho pun mengulas ciri-ciri yang disebutkan dalam hadits yang berasal dari Ali bin Abi Thalib ra tersebut. Bendera hitam. Ya, ciri itu ada di ISIS. Bendera ISIS adalah bendera dengan latar warna hitam. Bahkan warna hitam jadi identitas para milisi ISIS.
Kemudian ciri soal lemah akal. Menurut Samantho, itu juga ada di ISIS. Para pentolan dan milisi ISIS, adalah orang-orang yang lemah akal. Menolak rasionalitas dan lebih memilih artikulasi secara harfiah. Kata Samantho, lemah akal merujuk pada nalar, bukan fisik.
Lalu ciri hari yang keras. Itu juga tulis Samantho ada pada kelompok ISIS. Lihat saja kekejaman yang dilakukan ISIS. Mereka hanya bisa melahirkan karya brutalitasme dan sadisme. Tidak segan memenggal kepala dan menyiksa orang-orang. Mereka sangat jauh dari nilai perikemanusiaan. Nurani mereka keras bagai besi.
Salah satu jualan utama ISIS adalah propaganda tentang Daulah. Ya itu yang selalu digembar-gemborkan ISIS. Soal Daulah menurut Samantho disinggung Ali bin Abi Thalib. Ciri lainnya yang mirip, ISIS selalu mengutip ayat suci dan hadits, tapi tindak tanduk mereka jauh dari nilai yang terkandung dalam kitab suci dan hadits.
Nah, ciri ini juga menurut Samantho, diperlihatkan ISIS. Pemimpin atau milisi ISIS selalu merahasiakan nama asli mereka. Mereka menggantinya dengan julukan atau nama alias seperti Abu. Abu A, Abu B dan Abu-Abu lainnya.
Ciri lainnya, seperti yang disebut dalam hadist dari Ali bin Abi Thalib, adalah nama yang merujuk kepada daerah atau tempat. Pemimpin ISIS misalnya, Abu Bakr Al Baghdadi adalah bukan nama asli. Al Baghdadi merujuk pada nama tempat. Merujuk pada nama Kota Baghdad, ibukota Irak.
Ciri tentang jenggot. Kata Samantho coba perhatikan, banyak dari milisi ISIS, pemimpin ISIS, kebanyakan berjenggot panjang menjuntai bak rambut perempuan. Bos ISIS misalnya, Abu Bakr Al Baghdadi, punya janggut yang panjang menjuntai. Maka, kalau merujuk pada hadits yang berasal dari Ali bin Abi Thalib ra, kelompok ISIS jelaslah bukan kelompok yang ingin memuliakan Islam atau membesar Islam. Tapi justru merusaknya.
Samantho dalam bukunya, juga mengkaitkan keberadaan ISIS dengan gerakan Illuminati. Katanya, ada kemiripan yang begitu telanjang ditangkap mata antara milisi ISIS dengan pentolan gerakan Illuminati. Kemiripan ini terkait dengan ciri fisik berupa jenggot panjang yang banyak dipelihara para pemimpin dan milisi ISIS.
Menurut Samantho, kitab Kanzul Ummal karya al-Muttaqi al Hindi memuat riwayat hadits yang berasal dari Ali bin Abi Thalib ra. Dalam hadist yang berasal dari Ali bin Abi Thalib ra menyinggung soal jenggot. Jenggot yang dibiarkan seperti rambut wanita.
Memelihara jenggot bak rambut wanita, tulis Samantho memang jadi ciri khas dari milisi dan pimpinan ISIS atau Al Qaeda. Lihat saja tampilan bos ISIS Abu Bakr Al Baghdadi. Jenggot lebat panjang. Atau Osama bin Laden bos Al Qaeda yang telah tewas itu. Juga berjenggot panjang.
Soal jenggot panjang, para milisi ISIS sendiri berdalih, bahwa memelihara janggut laki-laki adalah kewajiban agama. Padahal diantara para ulama sendiri terjadi perdebatan apakah memelihara jenggot itu kewajiban agama atau hanya sekedar sunnah atau mubah.
Dan dalam literatur Islam sendiri banyak dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tak pernah biarkan jenggot mereka melebihi kepalan tangan. Yang menarik menurut Samantho, ciri milisi ISIS berjenggot panjang bak rambut wanita ini mirip dengan gaya para pentolan atau tokoh Illuminati. Para tokoh freemansory dan masonik, kata Ahmad Samantho kerap memelihara jenggot sebagai ciri khas mereka. Albert Pike misalnya, berjenggot mirip Abu Bakar Al Baghdadi.
Sedangkan Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) pernah mengungkapkan, bahwa Abu Bakr Al Baghdadi, bos ISIS adalah orang yang disusupkan Mossad, badan intelijen Inggris dan Amerika Serikat. Dia disusupkan untuk menghancurkan kekuatan Islam dari dalam. Snowden bahkan tanpa tedeng aling-aling menyebut kelahiran ISIS dibidani oleh badan intelijen tiga negara yakni Amerika Serikat, Inggris dan Israel.
Tiga badan intelijen ini yang merancang sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS. Al Baghdadi adalah operatornya. (SPY)
Discussion about this post