Daily News|Jakarta – Semua orang tentu pernah merasakan kecewa, kegagalan, sakit hati karena dikhianati, dibohongi, bahkan ditipu oleh orang terdekat. Kekecewaan merupakan reaksi atas ketidaksesuaian antara harapan, keinginan dan kenyataan.
Sejatinya, hidup itu selalu bersinggungan dengan masalah, ketidaksesuaian dengan apa yang diharapkan serta kegagalan dengan apa yang sudah diperjuangkan. Ketika kita berharap kepada apa pun dan siapa pun, bagaimana pun, bersiaplah untuk kecewa karena boleh jadi harapan tidak sesuai kenyataan yang kita inginkan.
Ada sebagian orang mengatasi kekecewaan dan kegagalan dengan merenung, marah, tidur yang berlebihan, makan terlalu banyak bahkan kerja seperti mesin tanpa berhenti. Hal tersebut tentunya tidak baik bagi tubuh kita.
Adakalanya, kemarahan menjadi pelampiasan dan sepertinya bisa mengatasi rasa tidak berdaya dan membuat Anda merasa lebih lega, seperti membuang sampah sembarangan. Namun, ingatlah bahwa energi itu akan segera menghilang dan mungkin merugikan orang lain yang ada di dekat anda.
Belajarlah menerima keadaan tanpa syarat bisa menjadi obat mujarab. Menerima keadaan tanpa syarat berarti membiarkan sesuatu terjadi dan menerima hal-hal yang mustahil Anda merubahnya. Merasa terluka bukanlah pilihan, tetapi mengalami penderitaan adalah ujian.
Belajarlah memahami sudut pandang orang lain. Ketahuilah bahwa tidak seorang pun bisa membuat Anda merasa dihargai dan diterima setiap saat, kecuali dirimu sendiri. Ingatkan kepada diri bahwa Anda layak dihargai dan tidak disia-siakan.
Dan yang harus selalu kamu ingat adalah menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri. Yakin bahwa, kekecewaan dari hasil kegagalan kita lebih kecil dibandingkan orang lain disana dan orang tersebut tetap tersenyum, maju kedepan, berfikir positif dan terus belajar. (DYK)
Discussion about this post