Daily News – Selain punya Sayeret Matkal, negeri zionis ini juga punya sederet satuan elit seperti Shayetet-13 pasukan elit milik Angkatan Laut Israel mirip SEAL Amerika dan unit 669 milik Angkatan Udara Israel atau YAMAM. Di luar itu, Israel juga punya Duvdevan, unit kontra terorisme dan penyelamatan sandera milik militer Israel.
Satuan Duvdevan adalah satuan elit yanh memiliki keunggulan dalam misi penyusupan mandiri, ahli dalam penyamaran dan beroperasi di daerah perkotaan atau pedesaan Palestina. Bisa dikatakan, Duvdevan adalah tim terbaik dari yang terbaik di Israel. Dan dianggap satuan yang tak pernah kehilangan korban jiwa para anggotanya saat menjalankan misi.
Tapi cerita kehebatan Duvdevan runtuh dengan kisah operasi mereka yang gagal memalukan. Ceritanya begini. Tanggal 26 Agustus 2000, Duvdevan menggelar operasi khusus dengan sasaran Desa Asira al-Shamaliya, sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Eival dekat Nablus. Target mereka adalah membunuh Mahmoud Abu Hanoud, salah seorang petinggi Hamas Palestina.
Malam hari, tim pasukan Duvdevan sudah ada di Desa Asira al-Shamaliya. Awalnya operasi seperti akan berjalan baik-baik saja. Sampai kemudian tim sniper yang merupakan bagian dari tim khusus Duvdevan melihat beberapa orang-orang bersenjata mengendap-endap di atap rumah.
Oleh tim sniper, orang-orang yang mengendap di atap rumah itu sebagai musuh. Tak mau ambil resiko, tim sniper pun langsung membidikan senjatanya. Beberapa orang yang mengendap-endap di atap rumah pun roboh diterjang peluru.
Ternyata, tim sniper salah mengidentifikasi. Karena orang -orang yang mengendap di atap rumah itu bukan musuh. Tapi anggota tim Duvdevan. Tiga anggota tim Duvdeva itu pun tewas di tempat. Mereka meregang nyawa dengan luka tembak dibagian dada dan kepala.
Operasi dengan sandi Operation Symphony of Life itu dianggap operasi yang gagal. Tak hanya gagal, tapi operasi khusus yang memalukan. Sebab Anggota tim tewas di tangan teman sendiri sesama anggota tim. (SPY)
Discussion about this post