Daily News – Borussia Dortmund adalah salah satu klub sepakbola terkemuka di Jerman. Prestasinya pun tak bisa dianggap remeh. Sederet prestasi emas pernah ditorehkan klub yang punya seragam kebesaran hitam dan kuning tersebut.
Salah satu prestasi puncak Borussia Dortmund adalah saat berhasil jadi juara Piala Champions. Di partai final, Dortmund yang ketika itu diperkuat Paul Lambert, Karl Heinz Riedle dan Lars Ricken, sukses menekuk Juventus di Olympia Stadion, Munich. Tidak tanggung-tanggung, Lars Ricken dkk, mempermalukan Juventus dengan skor telak 3-1.
Perjalanan Dortmund di Bundesliga sendiri penuh liku. Jatuh bangun dialami klub yang pernah diasuh Jurgen Klopp, pelatih Liverpool sekarang. Saat diarsiteki Klopp, pada musim 2011-2012, Dortmund merasakan manisnya gelar Bundesliga dan Piala DFB Pokal.
Bahkan pada musim berikutnya, Dortmund sukses menembus final Liga Champions. Di final, Dortmund bertemu Bayern Munchen, sesama klub Jerman. Sayang, Dortmund harus mengakui keunggulan Munchen, kalah dengan skor 2-1.
Menengok ke belakang, di awal kelahirannya, banyak cerita menarik tentang Dortmund. Salah satu cerita menarik itu tentang awal mula klub itu berdiri. Lia Widjaja dalam buku,”Bayern Munchen vs Borussia Dortmund,” mengisahkan, klub ini lahir dari rasa kekecewaan belasan pemuda terhadap sebuah gereja di Dortmund.
Ketujuh belas pemuda yang kecewa itu adalah Franz, Paul Braun, Henry Cleve, Hans Debest, Paul Dziendzielle, Julius, Wilhelm Jacobi, Hans Kahn, Gustav Muller, Frans Risse, Fritz Schulte, Hans Siebold, August Tonnesmann, Heinrich, Robert Unger, Fritz Weber dan Franz Wendt. Dikisahkan, pada 19 Desember 1909, di Zum Wildschutz, sebuah restoran di Dortmund, para pemuda itu berkumpul.
Padahal, saat itu, bertepatan dengan hari Minggu Advent. Bagi umat Kristiani, itu adalah hari penting. Karena di hari itu, para umat Kristiani sedang mempersiapkan diri menyambut Natal. Tapi ketujuh belas pemuda itu memilih berkumpul sembari minum bir. Dari kumpul-kumpul sambil minum bir itulah mereka sepakat membentuk klub bola. Nama pun disepakati : Ballspielverein Borussia 09 e.V. Dortmund. Borussia sendiri adalah nama sebuah pabrik bir yang ada di Dortmund.
Kelak, nama Borussia Dortmund yang lebih dikenal. Awalnya klub ini dipandang sebelah mata. Nyaris tak ada prestasi yang berarti. Meski pengurus klub sudah berusaha dengan memasukan para pemain profesional, tapi prestasi klub tak kunjung mencorong.
Bahkan pada 1929, Dortmund nyaris bangkrut, karena krisis keuangan. Utang klub segunung. Tidak hanya itu, di tahun itu pula, pengurus klub mengumumkan bahwa Dortmund mengalami kebangkrutan. Untungnya, para fans setia turun tangan. Merekalah yang kemudian pontang panting cari dana segar. Usaha cari dana pun berhasil. Dortmund pun tak jadi bangkrut.
Perlahan, prestasi Dortmund mulai menggeliat. Klub ini pun berhasil ikut dalam ajang Gaugia Westfalen. Ini liga sepakbola terbesar di Provinsi Westphalia, Prusia. Di ajang itu pula, rivalitas abadi dengan Schalke 04 dimulai.
Dortmund pernah dipermalukan Schalke dengan skor sangat telak 0-10 pada tahun 1940. Tahun 1949, merupakan tonggak masa emas Dortmund. Ketika itu, Dortmund berhasil masuk babak final liga nasional untuk pertama kalinya. Sayang, di partai puncak, Dortmund harus merasakan pahitnya kekalahan dari VfR Mannheim dengan skor 3-4. Kekalahan yang menyesakkan, sebab terjadi di masa perpanjangan waktu.
Baru pada tahun 1956, Dortmund bisa menepuk dada, setelah berhasil meraih gelar liga nasional untuk pertama kalinya. Di final liga, Dortmund menekuk Karlsruher dengan skor 4-2. Setelah itu Dortmund mulai diperhitungkan di Jerman. Tidak hanya itu, di kancah sepakbola Eropa, Dortmund juga mulai diperhitungkan. Tahun 1966, Dortmund memenangi Winners Cup. Bahkan Dortmund menjadi klub Jerman pertama yang meraih gelar itu. Torehan yang membanggakan.
Tahun 1970-an, menjadi masa suram bagi Dortmund. Krisis keuangan kembali menghajar klub. Bahkan Dortmund terpaksa turun kasta, terdegradasi dari Bundesliga. Tahun 1976, Dortmund kembali bisa naik kelas ke Bundesliga. Tapi kembali krisis keuangan memukul Dortmund pada tahun 1980-an. Untungnya, Dortmund tak sampai terdegradasi. Meski mereka finis di urutan bawah.
(Supriyatna/Daily News Indonesia)
Discussion about this post