Daily News|Jakarta – China melalui media corong pemerintah mengolok-olok hasil penyelidikan intelijen Amerika Serikat yang gagal membuktikan asal usul virus corona.
Dalam laporan eksklusif Global Times, Beijing menganggap pejabat intelijen AS memiliki sedikit bukti kuat yang dapat menunjukkan dugaan Washington bahwa virus corona berasal dari kebocoran salah satu laboratorium di Wuhan.
“Bahkan di tahap akhir, pejabat intelijen Presiden Joe Biden hanya mendapat sedikit bukti kuat di tangan mereka untuk mendukung teori ‘kebocoran lab’,” bunyi laporan Global Times pada Rabu (25/8).
Global Times menuturkan dugaan AS soal kebocoran laboratorium di Wuhan merupakan sebuah hipotesis yang bahkan dianggap tidak masuk akal oleh lembaga ilmiah Negeri Paman Sam sendiri dan sekutunya.
“Tetapi AS masih puas dengan bukti yang tidak dapat diandalkan untuk menguatkan laporan yang mencoba mencoreng China sebagai penyebab virus corona,” kata koran pemerintah China tersebut mengutip seorang sumber.
Dalam artikel tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan bahwa intelijen AS memiliki catatan buruk, di mana laporan penyelidikan asal usul virus corona mereka tidak didasarkan pada fakta dan bukti.
“Mereka (AS) hanya menarik kesimpulan dengan ‘bukti yang dibuat-buat untuk menjebak China,” ucap Wenbin.
Pernyataan China itu menanggapi laporan bahwa intelijen AS tidak dapat menyimpulkan dengan pasti asal usul virus corona.
Setelah melakukan penyelidikan selama 90 hari terakhir, komunitas intelijen AS tak dapat membuktikan dengan kuat bagaimana cara patogen itu menular dari hewan ke manusia atau bocor dari sebuah laboratorium di Wuhan.
The Washington Post melaporkan komunitas intelijen akan berusaha mendeklasifikasi hasil laporan itu untuk bisa dirilis ke publik.
Presiden Joe Biden dikabarkan telah menerima laporan komunitas intelijen AS itu.
Asal usul virus corona kembali menjadi perdebatan, terutama antara AS dan China, setelah laporan intelijen AS pada Mei lalu menemukan bahwa tiga peneliti Institut Virologi Wuhan, China, jatuh sakit hingga dirawat di rumah sakit sekitar November 2019.
Itu terjadi sebulan sebelum pandemi Covid-19 muncul dan menyebar ke seluruh dunia.
Kabar tiga peneliti lab Wuhan itu pertama kali terungkap dalam pemberitaan eksklusif The Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (23/5). Berita itu dibuat berdasarkan laporan intelijen Amerika Serikat yang tak diungkap ke publik.
Merujuk pada laporan yang diserahkan di akhir masa jabatan Presiden Donald Trump itu, sejumlah periset di lab Institut Virologi Wuhan (WIV) mulai sakit pada musim semi 2019.
Sebagaimana dilansir WSJ, mereka sakit “dengan gejala yang sesuai dengan Covid-19 dan penyakit musiman pada umumnya.”
Sejak laporan WSJ itu mencuat, Presiden Biden pun memerintahkan komunitas intelijen AS menyelidiki lagi asal mula pandemi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengajukan studi penelitian kedua asal usul virus corona di Negeri Tirai Bambu yang hingga kini ditolak China. (HMP)
Discussion about this post