Daily News | Indonesia – Menjelang akhir kepemimpinan Jokowi jilid 1, terdapat beberapa menteri pamer capaian kementerian yang dikepalainya, Menristekdikti Moh Nasir salah satunya. Menurutnya, ia mampu membawa kemenristekdikti pada peningkatan publikasi riset sampai motor listrik ‘Gesits’ hanya dalam 5 tahun saja.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro Semarang itu tak lupa bercerita awal mula dipilih menjadi menteri Kabinet Kerja Jokowi.
“Saya ingin cerita sebagai menteri bukan cita-cita saya jadi menteri. Saya pada saat diangkat itu pikiran saya kan tetap menjadi rektor, tapi kinerja yang saya lakukan selama 5 tahun jadi menteri yang tidak pernah dibayangkan, kira-kira tercapai atau tidak?” ujar Nasir, di kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019).
Seperti diwartakan oleh Detik.com, Nasir juga dihadapankan pada persoalan penggabungan Kemenristek dengan Kemendikbud bidang pendidikan tinggi. Menurutnya, saat itu mayoritas masalah tertinggi ada di bidang pendidikan yakni perguruan tinggi.
“Masalah paling dominan sampai 60-70 persen ternyata ada di pendidikan tinggi. Berarti setelah pendidikan tinggi dipisah 60-70 persen itu masalahnya berarti penyebab utamanya yang akan menjadi kementerian ini akan jadi masalah,” ungkapnya.
“Bisa nggak itu kita perbaiki yang semua itu dari sumber masalah. Alhamdulillah bekerja satu tahun langsung meningkatkan reputasi di pendidikan tinggi dan ristek ini dari WDP menjadi WTP (wajar tanpa pengecualian) sampai sekarang,” tutunya dengan bangga. (Smh)
Discussion about this post