Daily News|Yogyakarta – Baharuddin Kamba, aktivis Yogyakarta dari Jogja Corruption Watch (JCW) melakukan aksi jalan mundur dengan mata tertutup, Jumat (13/9/2019). Aksi ini dilakukan Bahar dalam memberikan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai sedang berada di ujung tanduk.
Aksi jalan mundur ini dilakukan mulai dari simpang empat Pall Putih Tugu Yogyakarta menuju utara halte bus Transjogja sambil menutup mata dengan kain warna hitam dan membawa bendera setengah tiang. Aksi tersebut dimulai pukul 09.00 hingga sekitar 09.30 WIB.
Aksi jalan mundur ini bukan kali pertama dilakukan oleh Bahar dalam memberikan dukungan terhadap KPK. Sebelumnya, Bahar sering melakukan aksi serupa turun ke lapangan seorang diri.
Kepada media, Bahar mengaku aksi jalan mundur ini guna merespon kondisi KPK saat ini. Menurut dia, dengan Presiden Jokowi yang telah mengirim Surat Presiden (Surpres) kepada DPR RI perihal pembahasan revisi RUU KPK merupakan langkah mundur pemberantasan korupsi di negeri.
Bahar melanjutkan simbol jalan mundur adalah bentuk keprihatinan atas revisi RUU KPK, karena Jokowi pernah berjanji memperkuat lembaga antirasuah itu. Tetapi Jokowi dinilai ingkar janji atas pernyataannya. Begitu pun saat pansel KPK menyerahkan 10 nama capim KPK, Jokowi menyatakan tidak akan buru-buru mengeluarkan Surpres kepada DPR RI, tetapi Jokowi terkesan buru-buru mengirimkannya.
Saat ditanya soal Irjen Firli Bahuri yang terpilih sebagai Ketua KPK, dirinya merasa heran capim yang dinilai bermasalah tetapi memperoleh suara terbanyak dengan 56 suara.
Terkait dengan mundurnya salah satu pimpinan KPK, Saut Situmorang, Bahar menilai itu sebuah puncak kekecewaan dari Saut atas kondisi akhir-akhir ini di KPK.
“Kita tunggu saja apakah langkah Saut mengundurkan diri dari KPK akan diikuti oleh pegawai KPK,” terang Bahar, aktivis Yogyakarta ini usai melakukan aksi jalan mundur dengan mata tertutup. Aksi tunggal ini berakhir dengan tertib tanpa terlihat personel kepolisian.
Discussion about this post