Daily News – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, untuk mengamankan jalannya prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, TNI akan mengerahkan sekitar 30 ribu pasukan. Seperti diketahui, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan dilakukan pada hari Minggu 20 Oktober 2019. Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang akan dilantik adalah Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Pengerahan 30 ribu pasukan, tentu jumlahnya cukup besar. Lalu berapa sebenarnya kekuatan TNI? Mengutip laporan Global Firepower dalam ‘2019 Strength Ranking (BETA)’, kekuatan militer Indonesia sebenarnya cukup diperhitungkan. Dalam laporan Global Firepower, kekuatan militer Indonesia ada di peringkat 15. Bahkan, peringkat kekuatan militer Indonesia diatas Israel yang menempati peringkat 14.
Dalam laporannya, Global Firepower mencatat Indonesia punya 800 ribu personel militer dengan 400 ribu personel aktif. Lalu Global Firepower juga mencatat Indonesia punya 451 pesawat terbang. Dengan jumlah pesawat terbang sebanyak itu, Indonesia ada di 30 dari 137 negara untuk urusan pesawat tempur.
Sementara dalam urusan kepemilikan tank, militer Indonesia menurut Global Firepower punya 315 unit tank tempur. Untuk urusan tank Indonesia ada di ranking 52 dari 137 negara. Indonesia juga dicatat punya 1.300 unit kendaraan tempur lapis baja. Ini membuat TNI ada ranking 47 dari 137 negara.
Global Firepower juga mencatat TNI memiliki 141 unit artileri gerak sendiri atau self-propelled artillery. Dengan kepemilikan artileri sebanyak itu, peringkat militer Indonesia ada di posisi 30 dari 137 negara. Militer Indonesia juga memiliki 356 unit artileri tarik yang membuat TNI ada diranking 30 dari 137 negara.
Tentara Nasional Indonesia juga oleh Global Firepower dicatat punya 36 proyektor roket. Untuk urusan roket, TNI ada di ranking 47 dari 137 negara. Sementara total aset angkatan laut Indonesia yang dicatat Global Firepower sebanyak 221 unit.
(Supriyatna/Daily News Indonesia)
Discussion about this post