Daily News – Jenderal Tito Karnavian, Kapolri yang baru saja diberhentikan ikut dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara. Tito dipanggil Jokowi pada hari Senin (21/10/2019), sehari setelah pelantikan Presiden. Esoknya, Presiden mengirimkan surat pemberhentian Tito sebagai Kapolri ke DPR.
Menurut Ketua DPR Puan Maharani, dalam surat pemberhentian Tito sebagai Kapolri, disebutkan sang jenderal diberhentikan karena akan mengemban tugas di pemerintahan. Pendek kata Tito bakal jadi menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf. Hanya saja belum jelas Tito akan menjadi menteri apa. Ada yang mengatakan Tito akan jadi Menteri Dalam Negeri. Tapi ada pula yang menyebut, Tito bakal jadi Menpan.
Pengumuman kabinet sendiri rencananya akan diumumkan langsung Jokowi pada hari Rabu (23/10/2019). Tito sendiri selama ini dikenal sebagai jenderal yang jago memetakan jaringan teroris. Tito pernah jadi perwira di Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri. Karirnya sampai puncak, saat dipilih Jokowi sebagai orang nomor satu di Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dia Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo, setelah calon Kapolri yang diajukan yakni Budi Gunawan tak jadi dilantik.
Ketika diangkat, Tito Karnavian bisa dikatakan Kapolri muda. Jenderal polisi yang kerap dinilai jenderal cerdas. Ya, Tito memang jenderal cerdas. Setidaknya kalau melihat jejak riwayat hidupnya. Salah satu bukti kecerdasan Tito, jenderal kelahiran Palembang, 26 Oktober 1964 ini merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian angkatan 1987, peraih bintang Adhi Makayasa.
Karirnya juga moncer hingga jadi orang nomor satu di kepolisian. Ayah Tito, Muhammad Saleh seorang wartawan Radio Republik Indonesia (RRI) sebenarnya menginginkan putranya jadi dokter. Dan peluang jadi dokter sebenarnya terbuka lebar, karena Tito sempat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang. Bahkan Tito juga diterima di Sekolah Tinggi Akuntansi Nasional (STAN) Jakarta.
Tapi karena tahu biaya pendidikan untuk jadi dokter tidak sedikit, Tito memilih masuk sekolah kedinasan yang dibiayai oleh pemerintah. Maka, Tito pun ikut tes masuk di Akpol. Dasar cerdas, Tito di terima di akademi pencetak jenderal polisi tersebut. Bahkan jadi lulusan terbaik di akademi tersebut.
Soal diterima di Akpol ada kisah menarik. Begitu tahu diterima di Akpol, Tito dengan bekal duit 12 ribu, ia langsung berangkat menggapai impiannya jadi polisi. Duit 12 ribu itu adalah bekal pertama Tito saat hendak pergi menempuh pendidikan di Akpol. Duit 12 ribu yang berbuah manis. Berbuah posisi Kapolri, kini calon menteri di kabinet. (SPY)
Discussion about this post